Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hutang Orang Singapura 60 Kali Lebih Besar Dari Hutang Orang Indonesia!

21 Maret 2018   07:59 Diperbarui: 21 Maret 2018   11:51 3675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tulisan ini hanya melihat hutang negara secara jernih, tanpa berpihak pada pemerintah yang menganggap hutang masih wajar, atau lawannya yang mengritik bahwa hutang Indonesia sudah terlalu besar. Tujuan tulisan ini agar masyarakat mengerti tentang hutang Indonesia yang sesungguhnya.

Sejak Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah sudah "dipaksa" penjajah Belanda untuk berhutang karena hutang pemerintah Hindia Belanda harus menjadi tanggungan negara yang baru merdeka.

Belanda sangat licik misalnya diancam tidak akan mangakui kemerdekaan Indonesia atau tidak mangakui Papua sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kemudian para pemimpin mula-mula Indonesia harus segera membangun negeri yang ratusan tahun itu dijajah. Gedung sekolah hampir tidak ada, rumah sakit tidak mencukupi, pasar tidak memadai, dll.

Untuk membangun kebutuhan rakyat itu, maka hutang merupakan salah satu cara. Tapi negara lain juga melakukannya seperti AS, Jepang, Belanda, Singapura, Thailand, Malaysia, dll.

Hutang AS

Banyak orang Indonesia terhenyak ketika mengetahui negara maju AS pun ternyata mempunyai hutang luar negeri, bahkan merupakan negara dengan hutang terbesar di dunia.

Misalnya tanggal 3 Agustus 2016 hutang AS mencapai ASD19.411 triliun atau sekitar Rp. 200.000 triliun atau sekitar lima puluh kali jumlah hutang Indonesia (4.000 trilliun rupiah) atau setiap warga AS berhutang ASD 60 ribu atau sekitar Rp. 780 juta.

Hutang Singapura

Hutang Singapura dengan 5,5 juta penduduknya per tanggal 3 Agustus 2016 sekitar S$ 395.357.179.082 sehingga hutang rakyatnya S$71.884 atau Rp. 710 juta atau sekitar 60 kali hutang orang Indonesia.

Selama ini orang Indonesia hanya tercengang dengan kemajuan Singapura. tapi itu sebenarnya dibangun dengan hutang. Asal tidak dikorupsi seperti dalam kasus KTP elektronik sebenarnya tidak masalah kalaupun berhutang.

Hutang Malaysia

Malaysia dengan 31 juta penduduknya mempunyai hutang RM. 614.747.505.716 atau setiap orang Malaysia berhutang RM 19.830 atau Rp. 64,35 juta atau sekitar 5 kali hutang orang Indonesia.

Hutang Thailand

Thailand dengan 69 juta penduduknya 4.813.604.402.180 baht atau setiap orang Thailand berhutang 69.762,38 baht atau sekitar Rp. 262,58 juta atau 20 kali hutang orang Indonesia.

Hutang Indonesia

Seandainya Pemerintah Indonesia menambah hutang untuk membangun Indonesia, hal itu bisa saja dilakukan seperti yang dilakukan oleh banyak negara maju.

Namun dengan kenyataan yang relatif baik di mana Indonesia sudah menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor 15 dengan sekitar 250 juta penduduknya namun hutangnya hanya sekitar 25% dari GDPnya, maka Pemerintah sebaiknya tetap memanfaatkan dana yang ada saja tanpa menambah hutang karena pembayaran bunga hutang Indonesia saja sudah cukup besar.

Menurut Bank Indonesia hutang luar negeri jangka pendek menurun, sementara utang luar negeri jangka panjang meningkat. Bank Indonesia memandang perkembangan hutang luar negeri pada triwulan I 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Hutang luar negeri dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makroekonomi.

Pelajaran yang bisa dipetik dari perkembangan hutang pemerintah ini, walaupun masih relatif kecil, tapi sebaiknya Indonesia berupaya mengurangi atau kalau bisa menghilangkan hutang pemerintah.

Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya (data Kemenkeu tanggal 21 April 2016) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:

Tahun: Jumlah Hutang (persentase terhadap PDB)

* 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)

* 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)

* 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)

* 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)

* 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)

* 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)

* 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)

* 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)

* 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)

* 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)

* 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)

* 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)

* 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)

* 2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)

* 2014: Rp 2.604,93 triliun (25,9%)

* 2015: Rp 3.098,64 triliun (26,8%)

* 2016: Rp 3.196,61 triliun (25 %).

* 2017: Rp 3.938,7 triliun (29%)

(Diolah dari berbagai sumber)

Sementara hutang orang Indonesia hanya sekitar Rp 12,7 juta per orang di tahun 2016. Dengan kata lain hutang orang Amerika enampuluh kali hutang orang Indonesia.

Berikut daftar hutang luar negeri negara-negara di dunia. Indonesia berada di urutan ke-31 negara dengan hutang besar. AS di urutan pertama.

RankCountry/RegionExternal debt

US dollars DatePer capita

US dollars% of GDP

1 United States18,624,000,000,00030 June 2017[1]57,30098

2 United Kingdom7,852,460,000,00030 June 2017[2]119,000283

3 France5,369,125,000,00030 June 2017[3]82,600213

4 Germany5,141,400,000,00030 June 2017[4]62,600148

5 Netherlands4,306,190,000,00030 June 2017[5]234,000533

6 Luxembourg4,013,746,000,00030 June 2017[6]6,733,0006,731

7 Japan3,516,200,000,00030 June 2017[7]27,60074

8 Italy2,324,420,000,00030 June 2017[8]39,200126

9 Ireland2,236,430,000,00030 June 2017[9]471,000780

10 Spain2,116,000,000,00030 June 2017[10]44,100167

11 Canada1,775,920,000,00030 June 2017[11]48,500116

12  Switzerland1,738,370,000,00030 June 2017[12]205,000265

13 China1,562,800,000,00030 June 2017[13]1,10013

--- Hong Kong1,498,880,000,00030 June 2017[14]203,000414

14 Australia1,487,720,000,00030 June 2017[15]60,800126

15 Singapore1,320,567,000,00030 June 2017[16]231,000453

16 Belgium1,278,465,000,00030 June 2017[17]112,000265

17 Sweden938,692,000,00030 June 2017[18]94,500177

18 Austria638,340,000,00030 June 2017[19]73,100167

19 Norway623,223,000,00030 June 2017[20]117,000169

20 Brazil556,418,000,00030 September 2017[21]3,20030

21 Russia537,458,000,00030 September 2017 [22]3,70040

22 Denmark491,617,000,00030 June 2017[23]85,700163

23 Finland483,369,000,00030 June 2017[24]87,500196

24 India471,852,000,00031 March 2017[25]34020

25 Greece471,763,000,00030 June 2017[26]42,300245

26 Portugal447,022,000,00030 June 2017[27]43,300216

27 Turkey432,352,000,00030 June 2017[28]5,30052

28 Mexico431,344,000,00031 March 2017[29]3,20038

29 South Korea407,341,000,00030 June 2017[30]7,50027

30 Poland363,658,000,00030 June 2017[31]9,50070

31 Indonesia335,289,000,00030 June 2017[32]1,30034

32 United Arab Emirates2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun