1. Opera Batak. Bisa dihidupkan kembali yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Mungkin Kisah Danau Toba yang katanya akibat gunung berapi disandingkan dengan mitos atau doneng sebelumnya. Kalau bisa para pemainnya bisa hidup layak. Mungkin belajar dari negara maju satu tempat untuk satu pertunjukan yg sama (Toba Story di gedung "Opera" setiap pukul 19.00 atau dua kali sehari), opera lain di gedung lain. Tiket masuk mungkin 100 ribu rupiah atau orang asing 25 dolar.
2. Lagu Batak. Mungkin pemerintah daerah bisa menyediakan sebuah tempat bernyanyi berupa ”Teater Ende” untuk memperdengarkan lagu-lagu Batak setiap malam baik masa lalu maupun yang baru saja. Kerjasama dengan artis-artis Batak sambil memasarkan produknya bisa dilakukan. bisa Kalau dengar lagu2 Pop Tapanuli mungkin ada tempat khusus di teater "Ende".
3. Tortor Batak. Bisa membangun “Teater Tortor” yang khusus menampilkan tari-tarian Batak dengan uning-uningan. Masyarakat juga dengan mudah bisa memahami bahwa ada teater tersebut.
• Penyediaan tempat penjualan hasil kerajinan
o Misalnya tas, baju, yang terbuat dari bahan atau motif ulos, gantungan kunci, foto, buku, dll. Kalau sudah disiapkan dalam bentuk kado dengan harga yang sudah tercantum, maka pembeli tinggal memilih sesuai keiginan saja.
o Para kepala dinas perindustrian atau pariwisata juga bisa bantu masyarakat untuk menyiapkan oleh2 yang pantas (baik isi maupun kontennya). Ikan asin di Jepang bisa menjadi oleh-oleh yang pantas karena dibuat dan dikemas bagus.
• Penyediaan informasi
o Peta kota yang diterbitkan Dinas Pariwisata dan dibagikan kepada semua hotel atau tempat penginapan.
• Menjadikan Wisata Danau Toba Bersih dan Aman
o Tempat sampah disediakan di mana-mana
o Walaupun aman tapi mobil polisi selalu patroli untuk meningkatkan rasa aman bagi para turis.