Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Komodo Menaklukkan Pecatur Dunia

1 Mei 2016   07:24 Diperbarui: 1 Mei 2016   10:53 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Jakarta 30 April 2016). Kita di Indonesia sudah tahu betapa dashyatnya air liur komodo yang mematikan mangsanya. Konon binatang langka yang hanya dimiliki Indonesia itu tidak bisa berlari kencang seperti singa dan harimau sehingga air liurnya yang memgandung racun merupakan senjata utamanya.

Foto binatang Komodo asal Indonesia (chess.com)

Komodo yang mirip naga (dragon) itu biasanya menggigit mangsanya seperti sapi, kerbau, rusa dan lain-lain. Dengan gigitan kecil itu sudah cukup. Kemudian dia biarkan karena nanti biasanya akan mati. Setelah mati dia akan mencium baunya lalu memakannya untuk menyambung hidupnya. Konon begitu tajamnya komodo mencium darah, maka perempuan yang mengunjungi komodo dan sedang datang bulan (haid) harus ekstra hati-hati karena bisa mengetahuinya dan mengejarnya.

Begitu mengagumkannya komodo Indonesia ini sehingga perusahaan computer menggunakan namanya. Tanggal 19-20 April 2016 diadakanlah pertarungan antara computer melawan  jawara catur dunia. Salah satunya pertarungan antara Komodo melawan Perelshteyn yang dikenal jagoan melawan catur komputer.

Chess.com melaporkan kemenangan Komodo dengan judul “Komodo Mengalahkan Perelshteyn dalam Pertandingan Kesalahan Pembukaan” (Komodo Defeats Perelshteyn In A Match Of Opening Blunders – dan bisa dikunjungi di: www.chess.com/komodo-defeats-perelshteyn-in-a-match-of-opening-blunders-9025).

Komodo mengalahkan GM Perelshteyn dengan skor 3-1. Korban Komodo lainnya termasuk pecatur handal AS GM Hikaru Nakamura dan GM Joel Benjamin.

Komputer Komodo memang dahsyat. Dengan menampilkan foto binatang komodo dari Indonesia, Chess.com menjelaskan bahwa komputer yang  merupakan mesin buatan manusia itu, disejajarkan dengan manusia yang memiliki elo rating 3368 (Juara dunia Magnus Carlsen saja hanya memiliki elo rating di bawah 2900). Biaya pembuatan komodo 15 juta dolar (sekitar 200 miliar rupiah) dan 128 RAM. Komodo dibuat oleh GM Larry Kaufman dengan 32GB atau 250 kali lebih besar dari RAM.

Mengapa kita di Indonesia (terutama Kementerian Pariwisata dan Pulau Komodo) tidak memanfaatkan publikasi gratis oleh komputer catur dunia ini untuk menarik turis asing ya? Jika bisa menarik turis mancanegara ke Pulau Komodo dan uang masuknya dikelola dengan baik, maka hidup masyarakat bisa lebih baik dan sejahtera. Salah satunya dengan memanfaatkan komputer komodo tadi untuk menarik turis mancanegara mengunjungi pulau itu.

Komodo memang menarik dan dahsyat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun