Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Apa-apa, Menangislah Pak JK!

27 Desember 2014   13:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:22 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mengunjungi Aceh dalam rangka mengenang 10 tahun tsunami yang terjadi tanggal 26 Desember 2004 yang menelan korban jiwa sekitar 200 ribu jiwa, Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak bisa menahan air mata. Dia menjelaskan bahwa pada tahun 2004 dia masih bisa menahan diri dan tidak mengeluarkan air mata karena fokus memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membantu rakyat Aceh. Tapi kini ketika menyaksikan video tsunami yang sangat dashyat itu Wapres Jusuf Kalla mengeluarkan air mata. Tapi tidak apa-apa sebenarnya, justeru masyarakat mengangap itu sebagai pertanda keberpihakan Wapres kepada masyarakat yang menderita. Pemimpin tidak apa-apa menangis bersama rakyat dan biarlah itu diwujudnyatakan dengan memberikan perhatian yang lebih besar kepada masyarakat. Wakil Presiden Jusuf Kalla menangis ketika mengunjungi Aceh setelah 10 tahun tsunami (Detik.com). Pada tahun 2004, JK melakukan peninjuan terhadap korban tsunami tanggal 27 Desember, atau sehari setelah gempa dan tsunami. "Dulu saya tidak menangis. Karena kalau saya menangis, siapa lagi yang mau membantu bantu rakyat," kata JK dalam sambutannya pada peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh di Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Jumat 26 Desember 2014 sebagaimana dikutip Detik.com. Namun saat peringatan 10 Tahun Tsunami kali ini, JK tidak bisa lagi menahan air matanya tumpah. Sebuah video rekaman tentang dahsyatnya tsunami dan rekaman soal korban tsunami membuat JK akhirnya luluh. "Saya menitikkan air mata melihat film ini," kata JK dengan sendu. Video itu memperlihatkan air bah yang menyapu bersih kota Banda Aceh dan membawa semua harta benda termasuk manusia di dalamnya. Tangisan lirih, dan teriakan serta takbir terdengar dari dalam rekaman itu. Tidak hanya JK, seribuan masyarakat Aceh yang hadir di sana terisak dan menitikkan air mata melihat rekaman itu. Di bangku undangan, terlihat seorang ayah yang mendekap putrinya sambil terisak saat melihat rekaman itu. Anak putrinya hanya diam sambil menyandarkan kepalanya di pundak ayahnya. Beberapa ibu-ibu juga terlihat meneteskan air mata dan mengeringkan air matanya yang jatuh dengan tisu yang mereka genggam. Jadi tidak apa-apa Pak JK, menangislah. Kita pun seluruh masyarakat Indonesia ikut menangis mengenang kejadian yang mengerikan itu. Biarlah tangis air mata kita saat ini kita wujudkan untuk lebih peduli kepada sesama dan tidak ada lagi pejabat pemerintah yang mau mencuri uang rakyat atau melakukan korupsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun