Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kalau Tidak Ada Rekening Gendut, Polisi Ini Tidak Perlu Hidup di Kandang Sapi!

15 Januari 2015   17:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:05 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah-tengah pembahasan nasib Komjen Budi Gunawan yang menyimpan 57 miliar rupiah, yang katanya merupakan pinjaman anaknya berusia 19 tahun dari perusahaan New Zealand yang kini sudah bubar, maka salah seorang anak buah Komjen Budi Gunawan hidup betolak belakang dengan kehidupan calon Kapolri yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka itu. Harian Suara Pembaruan dan Kompas tanggal 14 Januari 2015 sepertinya tak tahan untuk tidak mengutip berita Antara atau Tribun tentang kehidupan seorang polisi muda yang hidup di kandang sapi di Yogyakarta. Dengan judul "Polisi Yogya Ini Tinggal di Kandang Sapi" harian Suara Pembaruan yang terbit di sore hari itu menuturkan kisah seorang anggota Direktorat Sabhara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigadir Dua Muhammad Taufiq Hidayat (20). Brigadir Dua Muhammad Taufiq Hidayat tinggal di sebuah kandang sapi bersama ayah dan adiknya di Dusun Jongke, Tengah, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Lalu kandang sapi itu diubah menjadi tempat tinggal berukuran 4x7 meter agar mereka bisa hidup di sana sebagaimana dituturkan kepada Antara tanggal 14 Januari 2015. Bripda Muhammad Taufik Hidayat di depan rumahnya. Ia dan keluarga tingga di bangunan yang sebelumnya adalah kandang sapi (Sumber: TRIBUN JOGJA/SANTO ARI). Walaupun hidup sederhana, nampaknya Bripda Muhammad Taufik Hidayat tak perlu mencari uang miliaran rupiah dengan berbagai cara. Dia nampaknya pantang menyerah dan polisi muda yang baru lulus dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro, akhir tahun 2014 itu tetap bangga sebagai polisi. Berbekal niat dan keteguhan hati, Taufik yang tinggal di bangunan bekas kandang sapi mampu mewujudkan cita-citanya untuk bergabung bersama Polri. Taufik adalah putra dari pasangan Triyanto dan Martinem. Bersama ayah dan ketiga adiknya, ia tinggal di bangunan semi-permanen di Jongke Tengah, Sendangadi, Mlati, Sleman. Bangunan yang ia sebut rumah itu dulunya adalah kandang sapi yang dikelola oleh peternak di kampungnya. Tak jauh dari bangunan tersebut, masih berdiri kandang dengan sapi-sapinya. Bau kotoran sapi sudah menjadi kesehariannya.

Sementara rumah Komjen Budi Gunawan jauh lebih mewah dari sekadar kandang sapi. Sungguh ironis  (Foto-Herianto Batubara/detikcom). Rumah polisi muda itu sangat sederhana dan hanya terdiri dari dinding batako dan ada rongga besar menganga yang hanya tertutup kain. Pintu rumah bangunan itu terdiri dari selembar kain yang tergantung. Bila hujan turun, air masuk ke dalam rumah karena tidak terlindungi sepenuhnya oleh bangunan dinding. Bila cuaca dingin, hanya selimut yang bisa menghangatkan keluarga itu. Tak ada lemari di rumah itu. Baju-baju Taufik, termasuk seragamnya, hanya menggantung di besi yang melintang dalam kamar. Kasur yang digunakan pun sudah kotor dan berlubang. Kapuk-kapuk di kasur menyembul keluar. Sementara Komjen Budi Gunawan dan perwira polisi lainnya yang memiliki rekening gendut tidak peduli dengan hidup anak buah mereka.
Suasana rumah Budi Gunawan
Suasana rumah Budi Gunawan
Komjen Budi Gunawan memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Komisi IIII di kediamannya, Jalan Duren III Barat VI No 21, Jakarta Selatan yang sangat mewah dengan perabotan berupa sofa yang lebih mahal dari tempat tinggal Bripda Muhammad Taufik Hidayat yang bekas kandang sapi itu. Jika rekening gendut para perwira polisi itu digunakan dengan baik tentu para polisi di tingkat bawah juga bisa hidup lebih layak  (Sumber: ANTARANews/Zoel Sikumbang).
Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan duduk di sofa mewah di rumahnya yang harganya bisa lebih mahal dari rumah bekas kandang sapi Bripda Muhammad Taufik Hidayat di Yogyakarta (Sumber: TRIBUNNEWS/DANY PERMANA).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun