Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Seperti Inikah Tol Laut Yang Dikehendaki Jokowi?

13 Februari 2015   22:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:14 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan dari kota Buenos Aires, ibu kota negara Argentina yang sudah merdeka lebih dari 200 tahun lalu menuju Montevideo, ibu kota Uruguay (yang juga sudah merdeka lebih dari 200 tahun), dengan menggunakan kapal laut (ibarat roro yang menghubungkan Merak dan Lampung) cukup menarik.

Sebelum masuk kapal, tempat pembelian tiket dan pengurusan mobil yang akan dbawa terdapat bangunan besar dan tinggi dengan pendingin ruangan yang sangat nyaman. Setelah medapatkan tiket, maka ruang tunggu untuk para penumpang juga dibuat sangat nyaman.

Yang paling membuat beda dengan roro di Indonesia, setiap penumpang yang masuk harus membungkus kaki dengan plastik. Dua petugas menjaga di kiri dan kanan pintu masuk. Kaki dengan sepatu tinggal dimasukkan ke dalam tempat pastik lalu ditarik, maka sepatu kita langsung terbungkus plastik. Warna plastik pembungkus sepatu petugas putih, sementara para penumpnag semuanya biru. Dengan demikian lantai dan karpet di kapal akan terawat dan tetap bersih.

Para penumpang harus menggunakan alas kaki (dok.pribadi).

Bedanya tidak terasa kapal sudah bergerak karena sangat nyaman. Namun yang paling menyenangkan selama satu setengah jam pejalanan disediakan tiga kelas yakni ekonomi, bisnis, dan kelas satu. Tapi secara umum semuanya sangat nyaman dan menyenangkan.

Terlihat para petugas sangat profesional. Ibarat pilot dan pramugari yang memiliki tugas masing-masing. Dengan seragam putih biru yang menarik, para petugas kapal itu sangat gesit dan ramah melayani para penumpang (termasuk mengambil gelas dan piring yang digunakan para penumpang serta membersihkannya). Mobil-mobil yang masuk kapal juga ditata dengan baik sehngga tidak terkesan buruk.

Ketika kamar mandi pria dibersihkan oleh dua wanita berpakaian seagam, maka di bagian luar pintu mereka gantung tanda bertuliskan “toilet nada sedang dibersihkan” dan mereka mengunci dari dalam. Setelah sekitar 10 menit mereka keluar dan kamar mandi sudah bersih kembali.

Ah, andai saja nakhoda kapal roro dan para petugas roro di Indonesia bisa mengikuti perjalanan singkat antara Buenos Aires dan Montevideo ini, maka perjalanan Merak-Lampung juga akan menjadi perjalanan menarik.

Mungkinkah seperti itu yang dimaksudkan Presiden Jokowi dengan tol lautnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun