Mohon tunggu...
Multazam F. Ardi
Multazam F. Ardi Mohon Tunggu... -

Dilahirkan di Pariaman, merupakan anak pertama dari empat orang bersaudara.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku (Setelah di Antara Hitam dan Putih)

17 Juli 2014   21:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagiku

Pengalaman hidup dan kehidupan adalah referensi..

Dimana padanya terdapat hikmah dan pelajaran...

Aku pernah di-ambungkan

Namun kemudian aku pun terjatuhkan

Aku pernah bergelut dengan kemunafikan

Namun setelah itu aku pun terpinggirkan...

Lalu diantara hitam dan putih,

Aku pernah ingin menjadi hujan yang walaupun tanpa pelangi, tetapi tetap mampu menyuburkan, meskipun tanpa keindahan...

Aku pernah ingin menjadi beringin yang walaupun tanpa buah, tetapi tetap berbesar hati untuk memberi teduh bagi yang membutuhkan...

Aku pernah ingin menjadi langit yang walaupun tanpa batas, tetapi tetap menyediakan diri untuk mampu terlihat dari bumi...

Aku pernah ingin menjadi bintang yang walaupun tanpa bulan, tetapi tetap mampu menghias malam meski tanpa senyuman...

Aku pernah ingin menjadi matahari yang walaupun telah malam, namun tetap memberikan pengaruh semangatnya kepada kehidupan...

Namun setelah diantara hitam dan putih, akhirnya aku putuskan bahwa,

Aku ingin menjadi manusia yang walaupun punya sifat khilaf, namun punya ketegaran jiwa untuk menerima dan memperbaiki kesalahan...

Aku ingin menjadi manusia yang walaupun punya sifat khilaf, namun punya kebesaran hati untuk memaafkan...

Aku ingin menjadi manusia yang walaupun punya sifat khilaf, namun punya kelapangan dada untuk menampung setiap permasalahan...

AKU INGIN MENJADI MANUSIA YANG WALAUPUN PUNYA SIFAT KHILAF, NAMUN SELALU BERSYUKUR KARENA DIBERI KESEMPATAN UNTUK MENYADARI DAN MEMPERBAIKI KEKHILAFANNYA...

Terima kasih Allah,,

Telah menjadikan ku seorang manusia dengan segala sifat khilafnya...

Syukurku pada Mu...

Amin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun