Sesuai rencana PSSI, Sabtu 11 Januari 2025 malam, Pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menjejakkan kaki di bandara Soekarno-Hatta.
Beberapa pengurus PSSI menyambut kedatangan Pelatih asal Belanda itu. Demikian juga para awak media yang telah menunggu sejak sore hari dengan antusias menyambut kedatangan Kluivert. Sayangnya, Kluivert belum bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan dadakan awak media, dia hanya tersenyum dan masuk ke dalam mobil jemputan yang disiapkan PSSI.
Maklumlah, Kluivert tentunya masih cukup lelah setelah menempuh perjalanan sekitar 14 jam dari Belanda dan lagi pula, besoknya akan diadakan konferensi pers oleh PSSI untuk menjawab berbagai pertanyaan dari media.
Konferensi Pers
Minggu 12 Januari 2025 jam 16.00, PSSI mengadakan konferensi pers sekaligus perkenalan Pelatih Timnas Indonesia yang baru, Patrick Kluivert.
Ketum PSSI menjelaskan lika-liku proses pemilihan Kluivert, durasi kontrak dan target-target yang dibebankan kepadanya, termasuk target jangka pendek: membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Kluivert pun menyampaikan perasaannya bergabung dengan Timnas Indonesia dan menjelaskan misinya membawa Timnas ke Piala Dunia serta visinya 2 tahun kedepan sesuai durasi kontrak yang telah disepakati.
Mulai Bekerja
Seolah tak mau kehilangan waktu, keesokan harinya Kluivert langsung mengadakan pertemuan tertutup dengan Tim Pelatih PSSI, diantaranya Indra Sjafri dan Nova Arianto. Pertemuan ini membahas seluk beluk persepakbolaan Indonesia saat ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman para Pelatih Indonesia.
Tujuannya tentu agar Kluivert memahami filosofi sepak bola Indonesia yang, pasti, berbeda dengan filosofi sepak bola negaranya dan jika mungkin ada peluang untuk ditingkatkan.Â
Pertemuan tertutup seperti ini tidak selesai dalam satu hari, hari-hari berikutnya masih ada pertemuan-pertemuan lanjutan. Program utamanya adalah membahas satu per satu profil Pemain-Pemain langganan Timnas peninggalan era STY. Termasuk juga menonton video-video rekaman pertandingan Timnas sebelumnya untuk menilai kualitas Pemain.
Tujuannya jelas, agar Kluivert memahami calon-calon Pemain yang akan diasuhnya mengingat waktu jelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia sudah mepet.
Di akhir pekan, para Pelatih Indonesia juga mengajak Kluivert untuk menyaksikan secara langsung pertandingan-pertandingan Big Match Liga 1 agar Kluivert merasakan langsung atmosfer persepakbolaan Indonesia dan melihat secara langsung Pemain-Pemain Liga 1 beraksi. Barangkali aja ada Pemain yang bisa masuk kedalam squadnya kelak.
Setelah proses pendalaman budaya sepak bola Indonesia, langkah selanjutnya yang dilakukan Kluivert adalah mengadakan training online dengan media zoom.
Training yang diadakan secara online ini dihadiri oleh calon-calon Pemain Timnas yang telah dipilih Kluivert dan Tim Pelatih, terutama Pemain-Pemain Timnas yang bermain abroad yang tidak memungkinkan untuk hadir secara fisik.
Tujuan training online ini selain perkenalan Pelatih baru juga untuk brainstorming menyatukan pemikiran tentang taktik dan strategi yang akan diterapkan di Timnas serta masukan-masukan dari para Pemain untuk menghadapi lawan-lawan berikutnya, sehingga komunikasi yang terjadi 2 arah.
Training online yang diadakan beberapa kali ini terbukti efektif karena chemistry antara Pelatih dan Pemain segera terbentuk tanpa adanya hambatan komunikasi lagi seperti di era STY.
Pemusatan Latihan
Bulan Maret 2025 tibalah waktunya Kluivert mengumumkan dan mengumpulkan Pemain-Pemain Timnas pilihannya untuk pemusatan latihan (training centre - TC) offline sebagai persiapan menghadapi pertandingan tandang vs Australia (20 Mar) dan kandang vs Bahrain (25 Mar).
TC di Jakarta berjalan sangat baik. Para Pemain dibawah asuhan Pelatih baru ini terlihat sangat bersemangat menjalankan latihan. Apa lagi Timnas sudah diperkuat Pemain yang baru dinaturalisasi bulan Februari, Â Ole Romeny untuk memperkuat lini serang Timnas.
Rupanya teknik latihan yang diterapkan Kluivert sangat familiar untuk Pemain-Pemain keturunan asal Belanda ini. Berbeda dengan teknik latihan ala STY yang lebih banyak fokus pada latihan fisik dan banyak dikeluhkan Pemain, Kluivert lebih ke latihan taktik dan strategi.Â
Sayangnya, Timnas tidak dapat melakukan uji coba internasional untuk mengasah kekompakan Tim karena tidak ada waktu lagi. Uji coba yang dilakukan hanyalah uji coba tertutup melawan klub-klub Liga 1.
Pertandingan Debut
Pada pertandingan tandang melawan Australia, Kluivert menurunkan 100% Pemain naturalisasi dengan formasi favoritnya 4-2-3-1.
Berikut susunan Pemainnya:
- Maarten Paes (GK)
- Jay Idzes (CB)
- Mees Hilgers (CB)
- Calvin Verdonk (LB)
- Kevin Diks (RB)
- Thom Haye (DMF)
- Ivar Jenner (DMF)
- Eliano Reijnders (AMF)
- Ragnar Oratmangoen (AMF)
- Rafael Struick (AMF)
- Ole Romeny (CF)
Beberapa pemain langganan Timnas era sebelumnya, seperti Sandy Walsh, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, Shayne Pattynama, Elkan Baggot, Jordi Amat, Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, Egy Maulana dan lain-lain terpaksa menghuni bangku cadangan.
Beda dengan taktik STY yang lebih fokus pada pertahanan dengan serangan balik yang cepat, taktik Kluivert adalah menguasai lapangan tengah dan melakukan serangan mematikan.
Sayangnya, Kluivert belum dapat mempersembahkan tiga poin dalam pertandingan debut perdananya bersama Timnas Indonesia. Australia masih cukup kuat untuk dikalahkan di kandangnya sendiri sedangkan Timnas Indonesia masih belum menunjukkan kekompakan dalam skema permainan, sehingga hasil akhir adalah seri.
Tapi dengan membawa pulang 1 poin bukanlah hasil yang buruk karena Timnas masih berpeluang mendulang 3 poin pada pertandingan kandang melawan Bahrain. Â
Benar saja, Timnas Indonesia dibawah Pelatih Patrick Kluivert yang didukung oleh ribuan pecinta sepakbola nasional, berhasil membawa kemenangan pertama setelah mengalahkan Bahrain yang sepertinya ciut duluan melihat antusiasme suporter Indonesia.
Kini optimisme pecinta sepakbola nasional semakin tinggi karena dari segi permainan, Timnas Indonesia menunjukkan permainan taktik yang indah khas Eropa dengan serangan-serangan yang tajam ke lini pertahanan lawan.
Pertandingan Terakhir
Di bulan Juni 2025, Timnas Indonesia ternyata menambah 4 poin lagi hasil dari menghajar China di kandang sendiri dan menahan seri Jepang di kandang lawan pada pertandingan terakhir Grup C.
Hasil ini sudah cukup untuk meloloskan langsung Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 karena posisi akhir Timnas berada di posisi kedua dibawah Jepang dengan 14 poin sehingga lolos langsung bersama Jepang. Sementara Australia dan Arab Saudi masih berpeluang ke Piala Dunia lewat jalur babak kualifikasi keempat.
Sejarah terulang kembali!
Timnas Indonesia dibawah asuhan Patrick Kluivert, pertama kalinya berhasil menembus Piala Dunia setelah menunggu 88 tahun sejak tahun 1938.
Bedanya, jika dulu masih bernama Timnas Hindia Belanda dengan sebagian berisi pemain lokal Indonesia, kini Timnas Indonesia dengan sebagian berisi pemain keturunan Belanda.Â
*
Kisah diatas memang belum terjadi ... tapi inilah harapan (bukan khayalan) penggemar setia sepakbola yang ingin menjadi saksi hidup Timnas Indonesia beraksi di Piala Dunia 2026.
Semoga!
*
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI