Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keputusan Komite Disiplin PSSI Yang Diluar Nalar Orang Awam

1 Januari 2025   08:12 Diperbarui: 1 Januari 2025   08:32 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sidang Komite Disiplin (Sumber: Instagram/PSSI)

Tidak dapat dipungkiri bahwa sepak bola itu adalah olahraga keras! Sepak bola menuntut kekuatan, stamina, ketangkasan, dan daya tahan fisik maupun mental.

Sepak bola merupakan salah satu aktivitas fisik berat yang paling banyak membakar kalori di dalam tubuh dan dapat membantu membangun kekuatan dan daya tahan otot untuk meningkatkan kesehatan.

Tak heran Jose Mourinho pun pernah menyebut bahwa kontak fisik adalah hal yang biasa di dalam sepak bola.

"Sepak bola adalah permainan yang melibatkan banyak kontak. Sepak bola Inggris, musim dingin, genangan air di lapangan, tackle akan berdatangan dalam kecepatan yang luar biasa. Jadi banggalah dengan itu, bermain dengan penuh kebanggaan," kata The Special One.

Selain itu, sepak bola juga membutuhkan ketangkasan mental dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang terus berubah di lapangan.

Karena itu, PSSI melalui Komite Disiplin-nya mempunyai aturan ketat dalam memantau dunia persepakbolaan di Indonesia, utamanya Liga-Liga yang berada dibawah naungan PSSI.

Komite Disiplin yang tentunya beranggotakan para pakar sepak bola, secara periodik melakukan sidang untuk mengukur dan mempertimbangkan tingkat dan kualitas kesalahan para pihak-pihak yang terlibat, dan karenanya dapat memberikan sanksi tambahan diluar sanksi yang diberikan Wasit di lapangan.

Tujuannya jelas, untuk kemajuan dunia persepakbolaan Indonesia agar permainan sepak bola enak ditonton dan tidak menampilkan permainan yang kasar menuju ke sadis yang dapat mencederai lawan dan sportivitas.

Contohnya sidang Komite Disiplin PSSI pada tertanggal 19 Desember 2024 yang menjatuhkan hukuman tambahan denda Rp. 10 juta bagi ujung tombak Persis Solo dan Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta yang terlihat melakukan gerakan menyikut lawan dengan sengaja sehingga mendapat Kartu Merah dari Wasit.

Denda Karena Kartu Merah (Sumber: Instagram/PSSI)
Denda Karena Kartu Merah (Sumber: Instagram/PSSI)
Hukuman yang sama juga diberikan kepada Ardi Idrus (Persebaya) yang membuat gerakan tambahan yang mengenai wajah lawannya.

Hal ini ditujukan agar para pemain menjaga etika sepak bolanya karena gerakan-gerakan tambahan seperti menyikut adalah hal yang dilarang oleh FIFA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun