Sejak remaja sampai setua ini, apalagi setelah pensiun kerja, biasanya saya selalu mencari kesibukan dengan mengerjakan apa saja yang rusak tapi masih bisa diperbaiki dan apa saja yang saya inginkan.
Misalnya:
- Merubah warna rumah dengan mengecat eksterior dan interior rumah.
- Memperbaiki genteng bocor dengan masuk kedalam plafon rumah.
- Memasang antena TV dengan memanjat atap rumah.
- Berkebun, babat rumput, bersihkan got.
- Memperbaiki beberapa peralatan rumah tangga yang bermasalah, seperti kompor, rice cooker, oven, tabung gas, pompa air, WiFi, mobil, sepeda motor, kaset kusut dan lain-lain.
Jika hasil pekerjaan bagus maka akan ada kepuasan tersendiri. Tapi jika hasil pekerjaan malah jadi tambah rusak, saya pun beralasan "Lha Tukangnya kan amatiran".
Rasa-rasanya bakat nukang ini tidak menurun ke semua anak saya tapi menurun ke salah satu anak saya yang saat ini gemar utak atik sesuatu. Biarlah dia mengembangkan bakatnya. Karena nukang ini memang tidak bisa dipaksakan kepada seseorang.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H