2. Mindset Memanusiawikan Angkot
Nah, bicara tentang Angkutan Umum terutama Angkot, mohon deh agar Walikota Baru lebih memprioritaskan peremajaan Angkot-Angkot tersebut karena sebagian besar Angkot Depok sudah uzur bahkan berumur 20 tahun keatas. Sudah tidak manusiawi untuk ditumpangi.
Angkot jurusan Cinere-Depok khususnya bernomor kode 110, 105, 102 dan 61, masih sama persis dengan Angkot yang tiap hari saya tumpangi di tahun 2000-2006 ketika saya masih bekerja di daerah Cimanggis Depok. Bedanya, kalau dulu masih mulus, kini sudah banyak karatnya. Naik Angkot 20 tahun lalu nyaman lhoo.. bisa ketiduran pula.
Dengan maraknya ojol, Angkot memang seolah terlupakan. Padahal Angkot adalah angkutan umum yang aman karena selalu berjalan lambat dengan kecepatan 20 km/jam dan penumpang pun tidak basah ketika hujan turun.
Memang, bulan Juli 2024 lalu Pemkot Depok meluncurkan Angkot ber-AC, tapi jumlahnya masih secuil dibanding Angkot konvensional yang beroperasi di Kota Depok.
Jika Walikota Baru ingin lihat kondisi Angkot Depok, coba deh nongkrong sejenak di Halte Balaikota yang keren itu karena semua Angkot Depok akan melewati Balaikota untuk menuju ke Terminal Depok.
Atau paling gampang, coba lewat jalan belakang dan berkunjung langsung ke Terminal Depok yang berada persis dibelakang Balaikota.
Lihatlah kondisi armada Angkot disana dan coba hitung, ada berapa Angkot Depok yang tidak berkarat? Â
Pengguna Angkot kebanyakan adalah orang-orang menengah kebawah yang, bisa jadi, tidak mempunyai ongkos lebih untuk naik Ojol. Walaupun begitu kondisi Angkot harus lebih manusiawi daripada saat ini.
Semoga dengan perubahan mindset dari Walikota Depok yang Baru nanti akan merubah citra Kota Depok menjadi Kota yang Aman, Nyaman dan Manusiawi.