Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Berharap Perubahan Mindset Wali Kota Depok yang Baru

12 November 2024   06:50 Diperbarui: 12 November 2024   08:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.id/NASRUN KATINGKA 

Ada satu titik kemacetan yaitu ruas jalan antara pertigaan jalan Markisa (Blok B) sampai pertigaan jalan Bandung (Blok M), tepatnya di perempatan Pasar Segar dan Living Plaza, yang disebabkan oleh penyempitan jalur jalan, dari 4 lajur menjadi 2 lajur. Ini sudah terjadi sejak tahun 2000-an.

Pernah suatu kali warga Cinere mengundang Walikota Depok Bapak Nur Mahmudi Ismail (2006-2016) untuk berkunjung ke Komplek Blok M. Beliau merasakan sendiri kemacetan ketika memasuki jalur menyempit di jalan raya Cinere.

Berita baik pun datang di tahun 2010 ketika Pemkot Depok berencana melebarkan jalan raya Cinere. Dari obrolan dengan pemilik ruko di sekitaran jalan tersebut, lahan mereka akan cukup banyak terkena pelebaran jalan. Tapi demi kemajuan wilayah Cinere, mereka ikhlas kok.

Tapi berita buruk malah datang lebih cepat. Sampai pertengahan tahun 2024, jalan raya Cinere tidak kunjung diperlebar sehingga kemacetan tetap abadi sampai sekarang.

Nah, saat ini sejak bulan Oktober 2024 sampai sekarang, Alhamdulillah sedang dilakukan pelebaran jalan raya Cinere.

Kali ini niat Pemkot Depok benar-benar direalisasikan, tapi ... pelebaran jalan ini diluar ekpektasi warga. Pelebaran jalan hanya selebar 1/2 meter dan 1 meter di kiri dan kanan jalan. Tidak merubah menjadi 4 lajur seperti yang diharapkan tapi terkesan hanya memberikan ruang untuk sepeda motor.

Sumber gambar: koleksi pribadi
Sumber gambar: koleksi pribadi

Penyebabnya adalah sudah banyak bangunan, tiang listrik, papan reklame dan lain-lain di sepanjang jalan raya yang menyempit itu sehingga tidak mungkin menggeser segala macam bangunan untuk menjadi 4 lajur. Ini beda banget dengan tahun 2010 ketika kiri dan kanan jalan masih memiliki ruang yang cukup lebar dan belum dipenuhi bangunan seperti sekarang, ditunda 14 tahun sih.

Dan yang paling menyedihkan adalah pelebaran jalan ini mengorbankan Halte SDN 01 (Sekolah Dasar) yang biasanya dipenuhi anak-anak yang pulang sekolah untuk menunggu Angkutan Umum, sementara disaat yang sama Halte Balaikota dipercantik sedemikian rupa walaupun jarang ada warga yang menunggu di Halte tersebut.

Sumber gambar: koleksi pribadi
Sumber gambar: koleksi pribadi

Contoh kasus pelebaran jalan ini banyak terjadi di wilayah lain Kota Depok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun