Netizen Indonesia lagi-lagi ngomel bin ngamuk di medsos setelah semalam nonton pertandingan di TV antara Timnas Indonesia U17 vs Australia U17 yang berakhir dengan skor 0-0. Netizen yang budiman ini emang agak laen yaa.. di mata mereka, pertandingan sepakbola itu serba salah.
Sebelumnya Timnas Senior ditahan seri 2-2 oleh Bahrain, mereka ngomelin Wasit 90+6=99. Lalu dikalahkan China 2-1, mereka ngomelin strategi Coach STY yang merombak susunan pemain.
Sekarang.. mereka ngomel dan menganggap Timnas main mata karena sejak menit ke 65, terlihat para pemain Australia hanya saling mengoper bola di area tengah lapangan, tanpa ada niat menyerang pertahanan Indonesia, sedangkan Indonesia tetap waspada menjaga area pertahanan tapi tanpa ada niat untuk merebut bola.
Sepertinya mereka tidak melihat manfaat dari skor 0-0, yaitu Timnas Indonesia U17 lolos ke putaran final Piala Asia 2025 sebagai salah satu dari 5 besar Runner Up terbaik.
Coach Nova Arianto pun sepertinya telah paham dengan kebiasaan Netizen yang banyak berprofesi sebagai Coach Dunia Maya ini dengan menyatakan bahwa dirinya malu dengan hasil pertandingan tersebut. Boleh jadi ini strategi supaya ngga dirujak Netizen seperti yang dialami gurunya Coach STY.
Bahkan kabarnya Netizen India menuntut AFC dan FIFA menginvestigasi pertandingan yang dianggap main mata tersebut karena skor 0-0 ini otomatis menyingkirkan India U17 untuk lolos ke babak selanjutnya.
Nah.. sebaiknya Netizen Indonesia bersiap deh melakukan serangan balasan ke Netizen India daripada ngomelin Coach maupun pemain-pemain Indonesia.
Saya sebagai Coach Winning Eleven, Power Soccer dll. (di Play Station) menilai bahwa tidak ada regulasi sepakbola yang dilanggar pada pertandingan tersebut. Ini murni strategi.
Strategi main aman dengan ulur-ulur waktu itu sudah biasa dalam dunia sepakbola bahkan beberapa negara Timur Tengah dan ASEAN banyak yang menggunakan strategi ini dengan berguling-guling di lapangan. Kecuali jika ada gol bunuh diri seperti yang terjadi di skandal sepak bola gajah di Piala Tiger 1998 yang menguntungkan atau merugikan salah satu Tim.
Memang sejak menit ke 65 jalannya pertandingan Timnas Indonesia U17 vs Australia U17 jadi membosankan bahkan saya sempat main HP ditengah-tengah pertandingan.
Tapi strategi Timnas Indonesia U17 saat itu tidak ada yang salah juga. Mereka menerapkan strategi bertahan dengan formasi 5-4-1 yang mengandalkan serangan balik cepat. Beberapa kali memang merepotkan pertahanan Australia sehingga ketika Australia mulai memainkan bola di tengah lapangan, pemain Indonesia pun tetap menunggu diserang di garis pertahanan. Kalau mereka maju merebut bola, bisa jadi tercipta ruang untuk Australia menjebol gawang Indonesia.
Australia sendiri awalnya menerapkan strategi menyerang yang terus mengurung pertahanan Indonesia. Banyak peluang yang nyaris menjadi gol. Tapi mulai menit ke 65 strategi Australia menjadi aneh dengan hanya oper-operan antar pemain belakang ditengah lapangan.
Dari fokus kamera yang mengarah ke pemain-pemain Australia tampak jelas para pemain terlihat santai tanpa ada usaha membuka ruang atau meminta bola. Beda dengan wajah-wajah pemain Indonesia yang tetap serius menatap dan mengikuti jalannya bola yang dioper-oper.
Ada beberapa kemungkinan kenapa Australia menerapkan strategi ulur waktu tersebut, diantaranya:
- Hasil seri 0-0 sudah pasti lolos langsung.
- Ingin mengajak pemain Australia yang main di Timnas Indonesia (Matthew Baker) untuk main di Piala Asia.
- Jika menang lawan Indonesia, mereka kuatir dirujak Netizen Indonesia yang terkenal ganas apalagi Australia masih ketemu Timnas Indonesia Senior pada kualifikasi Piala Dunia.
Tapi diluar itu semua, ini saran untuk FIFA agar dapat menghindari permainan strategi aman seperti ini. FIFA bisa merubah regulasi dengan mengadopsi dari pertandingan Bola Basket:
- Adopsi perhitungan waktu murni dimana waktu pertandingan akan berhenti ketika bola out misalnya. Jadi ngga ada lagi strategi buang-buang bola dan guling-guling.
- Juga adopsi waktu untuk melakukan serangan (dalam pertandingan Basket = 24 detik). Jadi jika dalam kurun waktu yang ditetapkan FIFA, Tim yang menguasai bola tidak melakukan serangan ke kotak pinalti lawan maka wasit akan meniup peluit dan memberi hadiah tendangan bebas ke Tim lawan.
Saran ngawur diatas boleh aja sih kalau tidak dipedulikan..
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H