Australia sendiri awalnya menerapkan strategi menyerang yang terus mengurung pertahanan Indonesia. Banyak peluang yang nyaris menjadi gol. Tapi mulai menit ke 65 strategi Australia menjadi aneh dengan hanya oper-operan antar pemain belakang ditengah lapangan.
Dari fokus kamera yang mengarah ke pemain-pemain Australia tampak jelas para pemain terlihat santai tanpa ada usaha membuka ruang atau meminta bola. Beda dengan wajah-wajah pemain Indonesia yang tetap serius menatap dan mengikuti jalannya bola yang dioper-oper.
Ada beberapa kemungkinan kenapa Australia menerapkan strategi ulur waktu tersebut, diantaranya:
- Hasil seri 0-0 sudah pasti lolos langsung.
- Ingin mengajak pemain Australia yang main di Timnas Indonesia (Matthew Baker) untuk main di Piala Asia.
- Jika menang lawan Indonesia, mereka kuatir dirujak Netizen Indonesia yang terkenal ganas apalagi Australia masih ketemu Timnas Indonesia Senior pada kualifikasi Piala Dunia.
Tapi diluar itu semua, ini saran untuk FIFA agar dapat menghindari permainan strategi aman seperti ini. FIFA bisa merubah regulasi dengan mengadopsi dari pertandingan Bola Basket:
- Adopsi perhitungan waktu murni dimana waktu pertandingan akan berhenti ketika bola out misalnya. Jadi ngga ada lagi strategi buang-buang bola dan guling-guling.
- Juga adopsi waktu untuk melakukan serangan (dalam pertandingan Basket = 24 detik). Jadi jika dalam kurun waktu yang ditetapkan FIFA, Tim yang menguasai bola tidak melakukan serangan ke kotak pinalti lawan maka wasit akan meniup peluit dan memberi hadiah tendangan bebas ke Tim lawan.
Saran ngawur diatas boleh aja sih kalau tidak dipedulikan..
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H