Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Manfaat Pembekalan Kabinet Militeristik

27 Oktober 2024   11:33 Diperbarui: 27 Oktober 2024   11:44 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembekalan Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Lembah Tidar Magelang yang "cuma" berlangsung 3 hari itu menuai pro dan kontra di kalangan Netizen di Medsos.

Yang kontra tentu bermacam-macam komentarnya:

  • Ada yang menganggap ini adalah dagelan politik Pemerintah.
  • Ini hanya menghambur-hamburkan dana karena fasilitas tenda untuk para Menteri yang mewah.
  • Ada juga kekuatiran Pemerintah jadi Militersitik sebagai bentuk Pola Militerisme dan Militerisasi Sipil oleh Presiden terhadap Menterinya.

Presiden Prabowo sendiri telah membantahnya dan menyampaikan tujuan dari pembekalan ini:

"Saya tidak bermaksud membuat Anda militeristik, salah, bukan itu. The military way ditiru oleh banyak pemerintah terutama perusahaan-perusahaan. Inti dari semua adalah disiplin. Kedua, kesetiaan, benar-benar minta saudara tidak setia kepada Prabowo, tapi setia kepada bangsa dan negara Indonesia".

Pembekalan ini mengingatkan kita pada acara Plonco dimana calon mahasiswa yang sedang mengikuti acara kegiatan Pengenalan Kampus.

Memang praktek perploncoan yang dianggap sebagai tradisi kolonial itu sudah dilarang Pemerintah walaupun kenyataannya hanya ganti nama saja menjadi: Masa Kebaktian Taruna (1963), lalu Masa Prabakti Mahasiswa alias Mapram (1968), Pekan Orientasi Studi (1991), dan akhirnya menjadi Orientasi Studi Pengenalan Kampus (OSPEK). Pelarangan ini pun secara tegas dituangkan pada Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016.

Artinya, anak Gen Z kebanyakan sudah tidak mendapatkan acara Plonco (atau apapun namanya) di Kampus. Walaupun, masih saja ada praktek-praktek perploncoan oleh oknum yang lebih disebabkan oleh faktor Senior dan Junior.

Saya sendiri pernah mengikuti acara pengenalan Kampus dengan nama Program Pengenalan Masyarakat Ilmiah di tahun 1984 selama sekitar 1 minggu. 

Acara ini memang berbau perploncoan dengan rambut dibotakin dan boleh dibilang semi militer karena para Menwa (Resimen Mahasiswa) Kampus juga ikut terlibat didalamnya dalam beberapa kegiatan, utamanya kegiatan fisik seperti olahraga. Anggota Menwa sendiri pastinya pernah mendapat pelatihan militer oleh TNI.

Sumber gambar: koleksi pribadi
Sumber gambar: koleksi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun