Baca berita di Kompas: Viral, Video Pria Mengamuk di SPBU karena Tak Punya Barcode MyPertamina Saat Isi BBM.
Lha.. urusan apa lagi nih?
Ternyata ada seorang pria yang ngamuk sambil membawa badik diduga gara-gara ditolak petugas pom bensin saat hendak membeli Pertalite karena tidak memiliki QR Code MyPertamina.
Masalahnya, saya juga akan isi bensin Pertalite dan di HP saya tidak ada aplikasi MyPertamina, sebab HP saya HP djadoel yang memorinya cuma 16GB, ngga cukup kalo banyak-banyak install aplikasi.
Sampai di pom bensin, petugaspun bertanya, "Sudah punya QR Code MyPertamina pak?"
"Oh, belum pak", jawab saya.
"Sebaiknya didownload dari aplikasi MyPertamina pak. Nanti mulai tanggal 14 kalo tidak ada QR Code, dialihkan untuk isi Pertamax".
"Nanti deh saya coba download".Â
Dalam hati sih resah.. waduh, harus beli HP baru nih yang memorinya lebih besar. Lagian.. aturannya kok aneh. Di pom bensin selalu ada gambar HP dicoret alias tidak boleh main HP saat isi bensin. Ini kok malah disuruh pake aplikasi dari HP? Bingung juga awak..
Sampai di rumah, coba ah download aplikasi myPertamina. Ternyata aplikasi ini tidak makan memori besar karena hanya berukuran dibawah 10 MB.
Setelah itu, mulai deh kutak-katik gimana caranya agar dapat download QR Code yang dimaksud. Dari mulai isi data untuk login, password dan lain-lain tapi masih belum ketemu nih QR Code-nya.
Sampai ketemu menu Subsidi Tepat yang didalamnya terdiri 2 menu:
- Daftar Akun Baru
Untuk daftarkan kendaraan / usaha anda
- Masuk ke Akun
Untuk mengunduh QR Code dan memberbarui data kendaraan / usaha anda
Oh, berarti saya harus Daftar Akun Baru dulu dong.
Setelah klik, kita diminta memasukan nomor NIK Kependudukan dan pembuatan password. Ternyata oh ternyata, ada pesan bahwa NIK saya sudah terdaftar di MyPertamina.. Lho, kok bisa?
Setelah masuk menu Lupa Password, akhirnya muncul data-data saya: Nama dan plat nomor mobil serta tanggal pembuatan QR Code pada tahun 2022. Sumpah saya lupa pernah membuat Akun ini..
Akhirnya, Alhamdulillah setelah menggunakan menu kedua (Masuk ke Akun), saya pun bisa mengunduh QR Code yang lagi viral ini.
Tapi, lagi-lagi kebingungan melanda.
Bagaimana cara menggunakan QR Code ini ya? Apakah harus selalu membawa HP saat isi bensin? Atau harus membayar lewat aplikasi MyPertamina? Tidak bisa cash? Apa bisa debit melalui Bank yang biasa saya gunakan?
Daripada bingungnya keterusan, lebih baik saya mampir lagi ke pom bensin untuk minta arahan ke petugas. Petugaspun dengan ramah menjelaskan tata cara penggunaan QR Code dan cara pembayaran.
Intinya, mereka akan scan QR Code pembeli untuk mengetahui masih adakah jatah BBM subsidi (Pertalite) untuk si pembeli? Karena ada batasan sampai 120 liter/hari/pembeli.
Dan petugas menyarankan agar QR Code-nya di print-out saja, jadi tidak perlu membawa-bawa HP karena keperluannya hanya untuk mereka scan saja. Dan untuk pembayaran pun bebas, tidak harus menggunakan aplikasi MyPertamina.
Terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan saya yang menumpuk di otak. Dan kini giliran mencoba kesaktian QR Code dengan membeli pertalite.
Ternyata, proses pembelian menjadi lebih cepat daripada sebelumnya karena petugas hanya perlu scan QR Code (yang sudah di print-out), tidak perlu lagi melihat plat nomor mobil dan input data plat nomor ke aplikasinya. Yang mereka input hanya jumlah liter pembelian.
*
Mengingat kembali tahun 2022, pendaftaran kendaraan di menu Subsidi Tepat juga tidak sulit kok.
Kita hanya perlu menyiapkan foto:
- KTP
- STNK Depan & Belakang
- Kendaraan tampak depan dan samping (plat nomor kelihatan)
Untuk mempermudah pengguna, ada contoh-contoh foto didalam aplikasi MyPertamina. Dan kitapun bisa mengunduh Petunjuk Pendaftaran (file pdf) yang berisi langkah-langkah untuk mendaftarkan kendaraan di Subsidi Tepat.
Jika masih bingung juga atau seperti saya HP-nya keberatan memori, datang saja ke pom bensin terdekat. Petugas office pom bensin akan dengan senang hati membantu membuatkan dan mendownload QR Code.
Tapi.. masih ada sih satu pertanyaan yang belum terjawab: Bagaimana jika nama di KTP dan di STNK berbeda?
Silahkan tanya ke nomor 135 (MyPertamina).
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H