Kebetulan, suatu ketika, ada sebuah Lembaga Pendidikan yang memberi saya kepercayaan sebagai salah satu Trainer untuk bidang Sistem Manajemen.Â
Ini bagian dari penyaluran ilmu dan meneruskan skill yang saya miliki ketika di Perusahaan dulu. Kebiasaan mengajar SDM Perusahaan disalurkan untuk mengajar masyarakat umum yang berminat menambah ilmu.
Tapi, namanya bisnis ada pasang surut, Lembaga Pelatihan juga seperti itu. Ada masanya banyak peminat (trainee) dan ada masanya sepi tidak ada yang ikut training. Hal ini dimaklumilah karena training, selain perlu biaya, juga perlu ijin dari Perusahaan mereka.Â
Jika Perusahaan sedang sibuk, biasanya mereka akan menunda program training. Seperti di bulan puasa, karena Perusahaan sibuk mengejar target sebelum libur lebaran maka program training ditiadakan selama bulan puasa.
Efek sampingnya kepada kami-kami ini, para pra-lansia dan lansia yang masih semangat untuk berkarya. Tidak hanya ingin tambahan uang saku tapi keinginan untuk menyibukkan diri itu menggebu-gebu. Itulah kenapa saya jadi tertarik dengan lowongan untuk lansia.
Jadi, jangan pernah meremehkan lansia karena sejatinya mereka punya pengalaman yang lebih banyak dari yang muda-muda. Sehingga mempekerjakan para lansia untuk bidang-bidang tertentu, akan lebih mudah daripada mempekerjakan anak muda.
Secara fisik, tentu lansia kalah daripada anak muda. Tapi secara pemikiran atau kebijakan tentang pekerjaan, boleh diadu.
Contoh ya.. banyak Perusahaan yang mencari tenaga kerja berpengalaman dibanding yang fresh graduate. Itu artinya, para lansia pensiunan sudah memiliki point positive.
Alhasil, diam-diam saya kirim surat lamaran ke Perusahaan yang membuka lowongan tersebut, siapa tau dipertimbangkan.
Saya Lansia Saya Aktif!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H