Lalu lintas
Jepang memang terkenal dengan disiplin yang tinggi termasuk berlalu lintas. Dalam perjalanan di daerah perumahan yang sepi, beberapa perempatan tertulis "tomare" (stop) di aspal jalan.
Mobil yang dikemudikan Karyawan Perusahaan itu benar-benar berhenti dibelakang garis, lalu dia tengok kiri kanan, dan berjalan kembali setelah dianggap aman. Keren kan?!
Hal yang sama juga terjadi ketika mobil akan melewati zebra cross yang tanpa lampu lalu lintas. Dari jauh, pengemudi sudah mengurangi kecepatan, jika ada orang yang hendak menyeberang maka mobil akan berhenti dibelakang garis untuk memberi jalan si penyeberang.
Tapi Anda jangan coba-coba menyeberang sembarangan. Ada seorang rekan yang menyeberang tidak lewat zebra cross dan, kebetulan, terlihat oleh Petugas Kepolisian. Serta merta rekan tersebut ditangkap dan dibawa ke Pos Polisi. Untungnya sang rekan membawa kartu nama Penanggung Jawab on the job training di Perusahaan sehingga Polisi menghubungi beliau dan akhirnya rekan tersebut dibebaskan.
Di jalan tol ada kemacetan? Tentu saja ada tapi yang membedakan dengan Indonesia adalah toleransi sesama pengemudi.
Saat jalan tol padat merayap dan di samping mobil kita ada mobil yang menyalakan lampu sein untuk pindah jalur, maka sang Karyawan Perusahaan melepaskan pedal gas untuk memberi jalan kepada mobil tersebut. Wah!
Beda banget dengan di Indonesia yang biasanya malah langsung nge-gas untuk menutup ruang kosong didepan mobil agar mobil tersebut tidak bisa pindah jalur ke depan mobil kita.
Yang agak aneh adalah banyak ditemukan mobil-mobil keren yang ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya di tepi jalan atau di pinggir sungai, padahal mobil-mobil itu tergolong masih bagus lho.
Menurut info Karyawan Perusahaan Jepang, mobil-mobil itu memang sudah dibuang pemiliknya karena usia mobil di Jepang hanya 5 tahun, setelah itu tidak ada harganya lagi sementara pajaknya pun mahal. Ooo begitu.. kirim ke Indonesia aja pak!