Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Pengalaman Ramadan dan Lebaran di Jepang

31 Maret 2024   15:52 Diperbarui: 3 April 2024   10:09 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui sambungan telepon umum yang menggunakan kartu (jaman itu belum punya HP), kami mendapatkan informasi jadwal berbuka puasa di Osaka dan sekitarnya. Seingat saya waktu subuh sekitar jam 5.30 dan waktu berbuka sekitar jam 19.00 (semoga tidak salah ingat). Dengan mengetahui waktu tersebut ibadah puasa di bulan Ramadan pun bisa kami jalankan dengan tenang.

Ramadan Tiba

Untuk menu sahur sehari-hari biasanya kami sudah persiapkan malam hari, dengan mengambil beberapa menu makanan dari kantin pada saat berbuka puasa (makan malam) untuk persiapan sahur di kamar. Maklum, jam buka kantin di KKC (Kansai Kenshu Center) jam 06.00 - 09.00, jadi sudah masuk jam puasa.

Yang mengharukan, ibu-ibu penjaga kantin juga paham dengan para umat Islam yang akan menjalankan sahur, sampai-sampai mereka menyediakan makanan untuk dibawa ke kamar tanpa diminta.

Jika kami pulang malam dan kantin sudah tutup (jam buka kantin 18.00 - 20.00), apa boleh buat.. menu semacam Pop Mie bisa didapat dengan mudah di vending machine.

Atau kalau bosan, beli saja diluar untuk dibawa pulang. Tapi jangan lupa tanya, "ada unsur butaniku-nya ngga?" (butaniku = babi) dan biasanya penjual akan dengan jujur menjelaskan.

Para karyawan kantor juga mempunyai toleransi yang sangat tinggi kepada orang yang berpuasa. Apalagi beberapa dari mereka pernah ditempatkan di Indonesia sehingga paham betul dengan bulan puasa.

Terkadang mereka mengingatkan kami untuk pulang cepat, tidak usah lembur agar bisa berbuka puasa dengan nyaman. Bahkan, saat istirahat pendek (jam 10.00 - 10.15), mereka minta ijin dulu untuk merokok atau minum didepan kami..

Menjelang akhir Ramadan, kami diinformasikan bahwa Perusahaan memberikan libur Lebaran untuk para on the job training. Karena Lebaran 1 Syawal 1417H jatuh pada hari Minggu 9 Februari 1997 maka hari Senin-nya diliburkan agar kami bisa menikmati Lebaran.

Nah, dari situlah kami mulai merencanakan untuk sholat Ied di Masjid Kobe. Yang utama adalah merencanakan perjalanan dengan kereta; stasiun mana saja, kereta apa saja, jurusan mana saja, berapa jam perjalanan dan jam berapa saja kereta berangkat atau transit.

Ini sangat perlu direncanakan agar kami tidak terlambat tiba disana. Sholat Ied di Masjid Kobe akan dimulai jam 09.00 sehingga kami punya waktu yang lebih longgar dibanding sholat Ied di Indonesia yang biasanya dimulai jam 07.00.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun