Dendam Shin Tae-young (STY) atas kekalahan Timnas Garuda dari Australia di Piala Asia 2023 terbayar lunas ketika Timnas Korea Selatan, negara asal STY, berhasil menyingkirkan si pembunuh Indonesia itu dengan skor 2-1.
Pertandingan yang tidak mudah, perlu 120 menit bagi tim Taeguk Warriors itu untuk menyingkirkan the Socceroos setelah sempat tertinggal lebih dahulu sejak menit ke 42.
Adalah sang kapten Son Heung-min yang berperan sebagai aktor penting dari dua gol kemenangan Korea Selatan.
Tusukan Son di kotak pinalti Australia berbuah pelanggaran yang menghasilkan pinalti pada menit krusial 90+6 dan dieksekusi dengan baik oleh Hwang Hee-chan. Selamatlah Korea Selatan dari kekalahan dalam pertandingan 90 menit.
Gol kedua di menit ke 104 babak perpanjangan waktu dicetak oleh Son melalui tendangan bebas yang indah. Dan akhirnya gawang Australia pun kebobolan 2 gol setelah dalam 4 pertandingan mencetak clean sheet, sekaligus membuat Timnas Australia harus angkat koper.
Kemenangan Korea Selatan atas raksasa sepakbola Asia ini, bisa jadi membuka mata PSSI apakah akan mencari pelatih asal Jerman untuk menggantikan STY jika negosiasi perpanjangan kontrak STY menemui jalan buntu? Sebab Timnas Korea Selatan saat ini ditangani oleh legenda Jerman Juergen Klinsmann.
Ibarat kate.. daripada kontrak pelatih dari Kantor Cabang, mendingan kontrak pelatih langsung dari Kantor Pusat yang bisa dicarikan dengan mudah oleh Direktur Teknik PSSI (atau belum resmi ya?) Frank Wormuth.
Sedangkan bagi STY, mungkin berpikir apakah perlu melakukan naturalisasi pemain asal Korea Selatan agar permainan lebih agresif dengan semangat juang tinggi hingga menit-menit akhir pertandingan?
Eh tapi tunggu dulu.. Indonesia sudah memiliki pemain keturunan asal Korea Selatan lho. Dia adalah Ji Da-bin yang masih berusia 17 tahun.
Anak Depok yang memiliki ayah asal Korea Selatan ini mulai aktif di dunia sepakbola sejak usia 12 tahun di klub Cipta Cendikia lalu kemudian pindah ke ASIOP Football Academy.
Karir pemain yang berposisi sebagai Gelandang Menyerang di Timnas kelompok umur ini cukup mentereng. Sejak tahun 2022 sudah menjadi bagian dari Timnas U-16 lalu U-17 dan saat ini tercatat sebagai salah satu pemain Timnas Garuda U-20 asuhan Indra Sjafri. Menariknya, pemain ini konsisten menggunakan nomor punggung 10 siapapun pelatihnya.
Jika dibina terus menerus, bukan tidak mungkin pemain ini bisa menjadi Play Maker di Timnas Garuda Senior kelak walaupun skill pemain ini cukup baik tapi permainannya memang masih terlihat belum matang; banyak salah umpan, mudah kehilangan bola dan kurang dapat memanfaatkan momentum, ini lebih dikarenakan faktor usia.
Tetapi paling tidak Ji Da-bin bisa ditangkap radar STY untuk pertimbangan perpanjangan kontrak, karena ada pemain masa depan keturunan Korea Selatan di Timnas Garuda.
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H