Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Memory Brong 80-an

30 Januari 2024   11:27 Diperbarui: 30 Januari 2024   17:30 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Permen LH No.07/2009

*

Jaman tahun 80-90an, sebelum ada aturan kebisingan tersebut sepeda motor baru pun yang memiliki knalpot bawa'an pabrik seolah-olah menggunakan knalpot brong karena suaranya yang melebihi ambang batas.

Misalnya Yamaha F1ZR 2 tak atau bahkan Harley Davidson.

Sumber gambar: imotorium.com
Sumber gambar: imotorium.com

Sedangkan kendaraan bermotor roda empat alias mobil tidak bisa dibilang keren kalau masih menggunakan knalpot standar pabrik.

Ada beberapa knalpot yang ngetrend saat itu:

Knalpot Garing:

Knalpot yang mengeluarkan suara garing seperti kaleng ketika kita melepas pijakan gas. Biasanya hanya mengganti saringan knalpot yang paling belakang (muffler) dengan saringan knalpot yang kosong tanpa filter (katalisator) sehingga suaranya jadi cempreng.

Knalpot 2-inch:

Ini modifikasi lanjutan untuk meningkatkan kecepatan mobil dengan mengganti knalpot dari ujung exhaust manifold sampai saringan belakang dengan pipa berdiameter 2-inch dan menghilangkan saringan knalpot tengah serta hanya menyisakan saringan knalpot paling belakang. Suara yang dihasilkan lebih mbulet (brum.. brum..).

Sumber gambar: bacabrosur.blogspot.com
Sumber gambar: bacabrosur.blogspot.com

Knalpot Header:

Ini tergolong modifikasi maksimal untuk meningkatkan performa mobil utamanya untuk kegiatan balapan atau speed rally dengan mengganti exhaust manifold.

Ada 2 tipe konfigurasi untuk mobil 4 silinder:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun