Timnas Garuda takluk 1-3 dari Jepang pada laga pamungkas Grup D Piala Asia 2023 yang berlangsung di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (24/1).
Ini memang hasil yang realistis mengingat ranking FIFA kedua Tim terpaut sangat jauh sehingga kekalahan ini sudah diramal oleh para pengamat sepakbola sebelumnya, walaupun harapannya adalah paling tidak bisa menahan seri Tim Samurai Biru.
Menonton pertandingan ini melalui siaran televisi, cukup menguras emosi walaupun Timnas Garuda bermain sangat baik tapi masih ada kesalahan yang dibuat oleh sang kapten Jordi Amat, sehingga wasit menghadiahkan pinalti di menit ke-4.
*
Terlepas dari kekalahan dan kesalahan pemain, pada menit ke-73 ada hal menarik ketika pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong menurunkan pemain Ipswich Town, Elkan Baggott menggantikan Egy Maulana Vikri yang cedera. Awalnya penonton mengira Baggott akan ditempatkan di lini belakang dan mendorong Justin Hubner ke posisi tengah.
Tapi.. ternyata oh ternyata, Baggott malah ditempatkan sebagai Striker!
Lah??
Masuknya Baggott mengubah gaya main Timnas Garuda. Beberapa kali umpan panjang sengaja diarahkan kepada Baggott yang memanfaatkan tinggi badannya yang 194 cm itu sehingga cukup merepotkan pemain belakang Jepang.
Di saat perhatian pemain Jepang fokus pada Baggott, lahirlah gol untuk Timnas Garuda.
Berawal dari lemparan sakti mantan pemain klub Jepang Tokyo Verdi, Pratama Arhan ke arah Baggott membuat Takumi Minamino yang bermaksud mencegah bola disundul Baggot, membuat kesalahan dengan sundulannya yang malah mengarah ke kaki Sandy Walsh.. GOL!
Ini membawa kepuasan tersendiri bagi penonton setia karena gol di menit akhir 90+1 benar-benar gol hiburan bagi penonton.
*
Rasa penasaran yang mengundang pro dan kontra dikalangan netizen bahkan di internal PSSI melalui Waketumnya.. kok kepikiran ya bisa-bisanya pemain yang biasa berperan sebagai penjaga pertahanan di lini belakang seperti Baggott ini malah ditempatkan sebagai Striker, akhirnya terjawab.
Pelatih Shin Tae-yong menjelaskan,"Kami coba mengambil titik kelemahan mereka dari sisi postur tubuh, sehingga bisa memanfaatkan bola udara. Itu alasannya mengapa saya menempatkan Elkan Baggott sebagai penyerang".
Penonton yang sportif tentu angkat topi dengan strategi STY ini karena aktualnya memang pertahanan Jepang sempat goyah dan mereka memang lemah pada bola-bola atas. Ini terbukti ketika 2 gol Vietnam ke gawang Jepang adalah hasil dari bola-bola atas.Â
STY pun mengetahui kelemahan itu dan akhirnya lahirlah gol Sandy Walsh yang pertama untuk Timnas Garuda.
Selamat Timnas!
Semoga masih bisa lolos ke 16 besar..
*