Proses penerapan Sistem Manajemen Lingkungan diawali dengan mengikuti pelatihan eksternal, pelatihan yang diadakan oleh Lembaga Pelatihan diluar Perusahaan. Kemudian mempersiapkan Prosedur untuk pelaksanaan, evaluasi Peraturan Perundangan Indonesia sampai pada pelatihan internal untuk membangun awareness (kepedulian) semua pekerja Pabrik dan Perusahaan tanpa kecuali.
Pelatihan ini menjadi hal yang menarik, karena saya harus menularkan ilmu dan membangkitkan kepedulian tentang lingkungan untuk sekitar 500-an orang (dari 2 cabang Perusahaan). Karena tanpa dukungan dari semua pekerja maka proses penerapan lingkungan Pabrik yang sehat tidak akan dapat terlaksana.
Kepedulian dimulai dari membiasakan mereka untuk:
Pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, misalnya: sampah organik dan non organik, kemudian sampah non organik dipisahkan lagi masing-masing jenisnya (plastik, botol, kaleng, kertas dan lain-lain).
Pengelolaan limbah B3 (Bahan Bahaya dan Beracun) yang dihasilkan Pabrik dan membedakannya dengan limbah non-B3. Limbah B3 ini harus ditampung ditempat khusus untuk kemudian diolah menggunakan WWTP (Waste Water Treatment Plant) atau dikelola oleh Perusahaan pengelola B3.
Pengelolaan sampah rumah tangga di kantin. Selain memisahkan sampah organik dan non organik, pengelola kantin wajib menghindari peralatan makan dan minum sekali pakai, seperti sedotan, sendok atau piring plastik. Mereka wajib menggunakan peralatan makan yang dapat dipakai ulang. Â
Sampah-sampah dari Perusahaan tersebut dikelola oleh pihak ketiga untuk diolah lebih dahulu menjadi energi lain atau dibuang tanpa mencemari lingkungan.
*
Untuk membangun kesadaran tentang lingkungan memang tidak mudah. Perlu kesabaran, ketegasan dan trik-trik khusus.
Materi pelatihan tentang lingkungan pun dibuat se-asyik mungkin agar para peserta pelatihan jadi tertarik, tergugah dan menyadari pentingnya pengelolaan lingkungan di area kerja. Bahkan mereka diwajibkan untuk menularkan pengelolaan lingkungan di rumah tangga masing-masing.
Pelatihan ini tidak cukup satu kali, tapi rutin dilakukan setiap tahun dengan materi yang tentunya berbeda dan up to date agar mereka tidak bosan.
Selain itu seminggu sekali, saya dan team menjalankan patroli lingkungan untuk memastikan Prosedur dan pemeliharaan lingkungan kerja benar-benar dijalankan setiap individu. Tentu jika ada temuan ketidaksesuaian kami akan menerbitkan formulir agar individu atau Departemen yang bersangkutan memperbaikinya.