Jelang perhelatan Piala Asia 2023 di Qatar yang akan berlangsung pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024, rombongan pemain Timnas Indonesia telah tiba di Qatar, pada Minggu (7/1/2024) pukul 06.00 waktu setempat. Timnas Indonesia tergabung dalam Grup D bersama Jepang, Vietnam, dan Irak.
Selama persiapan, Timnas Indonesia banyak dihujani kritik oleh para pengamat sepakbola dan pelatih sepakbola dunia maya, netizen yang terhormat.
Dari mulai tidak membawa pemain-pemain andalan Borneo FC, skandal mie instan sampai 2 kekalahan dalam pertandingan uji coba dengan Timnas Libya. Semua itu jadi bahan untuk menghujat Timnas Indonesia di dunia maya.
Ada baiknya kita sebagai pendukung Timnas, menyimak kritik dan saran apa yang disampaikan pihak-pihak yang netral, seperti dari pelatih Libya Milutin Sredojevic.
*
Pelatih asal Serbia itu memuji Timnas Indonesia sebagai Tim yang tahan terhadap tekanan karena seperti yang kita saksikan dalam uji coba melawan Libya, pemain-pemain Libya memberikan tekanan yang tinggi kepada pemain-pemain Indonesia sampai masuk kedalam kotak penalti.
"Tim kalian sangat taktis dan saya menyadari bahwa mereka memiliki ancaman yang tidak biasa dari lemparan ke dalam yang berasal dari bek sayap kiri," katanya. "Tim Indonesia punya masalah dalam pertahanan. Detail-detail kecil dapat mempengaruhi hasil, dan Indonesia sepertinya ada beberapa masalah pertahanan karena kalian kebobolan dua gol dan enam gol dalam dua pertandingan".
Ini jelas kritik yang baik karena Indonesia kebobolan 5 gol akibat blunder para pemain belakang. Ini harus segera dibenahi, blunder harus dihilangkan dan memantapkan lini belakang yang dihuni oleh banyak pemain berkualitas.
"Kalian juga menghadapi masalah dalam aspek penyelesaian akhir. Menurut saya, soal penyelesaian akhir dan penempatan posisi kalian dalam serangan tanpa pergerakan dari sisi sayap itu tidak sesuai. Jadi Anda bisa membuat peluang lebih banyak dari titik itu," Sredojevic menjelaskan.
Setuju banget dengan kritik dan saran mister. Serangan sayap menusuk ke kotak pinalti yang pernah menjadi ciri khas Tim asuhan STY dan kerap diperagakan oleh Egy, Witan, Yakob, Sadil bahkan Pratama Arhan ini hampir-hampir tak terlihat. Padahal ini adalah salah satu senjata mengobrak-abrik pertahanan lawan untuk memecah kebuntuan daripada hanya mengandalkan serangan dari tengah.
Hal ini juga perlu dibenahi oleh STY agar penyerang-penyerang sayap Indonesia lebih berani lagi memanfaatkan kemampuan individualnya dan tidak mudah terjatuh ketika berbenturan dengan bek lawan.
*
Lalu, apa kata pelatih-pelatih calon lawan Indonesia di Piala Asia ini?
*
Pelatih Jepang
Beberapa media menyebut bahwa pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu meremehkan Timnas Indonesia hanya karena tidak menyebut Indonesia dalam wawancara dengan media tentang peluang Timnas Jepang.
Jepang memang duduk di peringkat tertinggi dari kontestan lain di Grup D. Mereka berada di ranking 17 dunia, di atas Irak (63), Vietnam (94) dan Indonesia (146).
Sejatinya Moriyasu, dalam wawancara itu, lebih fokus menyapu bersih 2 pertandingan pertama melawan Vietnam dan Irak sehingga jika mengantongi 6 poin, maka pertandingan terakhir Grup melawan Indonesia tidak mempengaruhi peluang lolos ke babak berikutnya. Jadi bukan berarti Timnas Indonesia diabaikan atau diremehkan.
"Mereka [tim di Grup D] bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan, dan ini bukanlah turnamen yang mudah untuk dimenangkan. Ini sama seperti dengan yang terakhir kali (Piala Asia 2019)," kata Moriyasu.
Moriyasu menambahkan, ia bersama jajaran pelatih selalu memantau perkembangan terakhir calon lawan yang mereka hadapi.
"Pendekatan yang saya lakukan adalah, pertama, kemampuan memperagakan konsep permainan, lalu mengumpulkan informasi tentang lawan. Begitu juga dengan tren terakhir yang diperoleh tim lawan, dan bagaimana cara mengatasinya," Moriyasu menjelaskan.
*
Pelatih Vietnam
Berbeda dengan pelatih Jepang, pelatih Vietnam Philippe Troussier menyebut Timnas Indonesia sebagai lawan yang paling lemah di Grup D Piala Asia 2023. Troussier pun yakin Vietnam bisa membantai Timnas Indonesia saat pertemuan fase grup nanti.
"Tujuan kami untuk mengincar kemenangan melawan Indonesia. Melawan Indonesia, saya menganggap ini pertandingan penting, hasilnya mungkin menjadi dasar kami tujuan merebut tiket ke babak selanjutnya," ujar Troussier.
*
Pelatih Irak
Irak telah membantai skuad Garuda 5-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026, karena itu wajar jika pelatih Irak Jesus Casas tidak jumawa seperti Troussier.
"Saya sedang memikirkan skenario dimana Irak mungkin kalah dari Jepang dan kami menang melawan Indonesia di laga kedua."
Walau Jepang adalah batu sandungan utama, Casas beranggapan semua tim mempunyai kesempatan yang sama tapi mereka juga harus berhati-hati dengan Indonesia dan Vietnam.
"Saya percaya ada banyak kesetaraan dalam tingkat teknis antara tim Vietnam, Indonesia dan Irak," urai Casas.
Artinya Casas berpendapat bahwa permainan Timnas Indonesia telah berubah tidak seperti Timnas Indonesia yang mereka bantai sebelumnya.
*
Ayo Indonesia, kritik dan saran para pelatih ini cukup baik untuk motivasi bangkit dari permainan blunder seperti lawan Libya.
Buktikan.. kalian adalah Tim yang terus berkembang pada pertandingan uji coba melawan Iran besok!
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H