Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kecemasan di Umur 58 Tahun

13 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 13 Januari 2024   06:33 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sadar banget bahwa dosa-dosa saya di masa muda itu sangat bejibun banyaknya.

Apalagi ketika sudah menjadi yatim piatu saat berumur 19 tahun, jaman masih baru mulai kuliah. Itu seperti layang-layang putus yang tidak jelas arahnya, antara menghadapi kondisi yang ada saat itu dan frustrasi membayangkan masa depan tanpa Ayah Ibu.

Memang saya tidak sempat terjerumus ke dunia narkoba tapi malah terjerumus ke dunia esek-esek yang jelas berdosa besar dan akibatnya perkuliahan saya pun jadi tidak terurus.

Sampai suatu ketika saya tersadar dari semua itu karena dibantu oleh seorang wanita (yang kemudian menjadi istri saya) untuk fokus menyelesaikan kuliah. Alhamdulillah, kuliah selesai di umur 28 tahun (telat banget ya?) dan kami menikah serta dikaruniai 5 anak.

*

Dalam dunia kerja, yaaahh.. tidak jelek-jelek amat sih.

Dari dulu saya mengidolakan Ayah saya yang bekerja dari level paling bawah hingga menjadi Presiden Direktur di Perusahaannya. Kisahnya bisa dibaca di Kompasiana ini https://www.kompasiana.com/jiminandri/56aae3a7b4927385109257aa/perjuangan-bersama-ford-indonesia-dari-opas-sampai-presiden-direktur

Karena itu saya berusaha bekerja secara profesional di Perusahaan Pabrik Elektronik Jepang, dari mulai level Supervisor (pekerja pabrik lulusan S1, levelnya langsung Supervisor, jika diterima bekerja disana).

Perlahan tapi pasti, kinerja saya dihargai oleh para atasan yang berkebangsaan Jepang, karena itu saya sempat disekolahkan di Kantor Pusat di Osaka, Jepang selama 2 tahun untuk persiapan lokalisasi produk-produk made in Japan tersebut. Alhamdulillah, level saya terus meningkat ke Asisten Manajer dan akhirnya menjadi Manajer.

Pada suatu kesempatan, saya pindah kerja ke Perusahaan Jepang lainnya yang menjanjikan karir dan pendapatan yang lebih baik, sampai akhirnya level posisi saya jadi orang kedua setelah Presiden Direktur di Perusahaan itu. Sayangnya, Perusahaan menetapkan usia pensiun di Perusahaan itu adalah 55 tahun dan sayapun dipensiunkan.

Paska pensiun saya alih profesi menjadi seorang Trainer dan Konsultan dibidang Sistem Manajemen (Mutu, Lingkungan, K3 dll.) dan telah bersertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) untuk mengamalkan ilmu yang saya dapat dan tentunya mengisi tabungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun