Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kecemasan di Umur 58 Tahun

13 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 13 Januari 2024   06:33 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: iStock

Hari ini tanggal 13 Januari 2024 (atau jika dikonversi ke tahun Hijriyah = 1 Rajab 1445 H), Alhamdulillah umur saya bertambah 1 tahun menjadi 58 tahun (Masehi). Atau kalau menggunakan kalender Hijriyah, umur saya menjadi 60 tahun (nanti di bulan Ramadhan 1445 H) karena menurut tahun Hijriyah, saya lahir pada tanggal 21 Ramadhan 1385 H.

Pada hari ini perasaan saya sungguh sangat campur aduk. Di satu sisi bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan hidup sampai dengan 58 tahun saat ini dan di sisi lain, tentu bercermin dari dosa-dosa yang telah saya perbuat selama itu.

*

Jika melihat dari sisi keluarga, Ayah saya wafat pada umur 55 tahun dan Ibu saya wafat pada umur 50 tahun. Sedangkan kakak laki-laki saya wafat pada umur 56 tahun karena wabah Covid.

Artinya, saya bersyukur bahwa saya diberi umur lebih daripada anggota keluarga saya yang telah mendahului saya.

Karena saat Ayah dan Ibu saya wafat, waktu itu saya masih berumur 19 tahun. Jujur, dalam pikiran yang menghantui saya selalu bertanya, “apakah saya diberi umur panjang dan bisa melebihi umur orang tua saya ketika mereka wafat?”

Dan ketika umur saya melebihi umur mereka, saya selalu mengucap syukur karena masih diberi kesempatan hidup lebih lama.

Memang, umur bukan matematika tapi, jujur, itulah yang ada dipikiran saya sampai saat ini.

*

Dalam alam bawah sadar, saya pun selalu berpikir bahwa Allah memberikan umur lebih panjang karena memberikan kesempatan saya untuk bertobat lebih dulu sebelum nanti suatu saat menghadapNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun