Artinya Prancis memiliki para defender yang luar biasa sehingga mereka benar-benar dapat menyapu bersih gawangnya tanpa kebobolan. Penampilan kiper Paul Argney sangat meyakinkan sebagai benteng yang kokoh.
Sayangnya Prancis sedang dibayang-bayangi sanksi diskualifikasi karena memainkan pemain yang, dianggap, tidak sah karena Yanis Issoufou bermain mewakili 2 negara di kejuaraan yang sama.
Konon kabarnya FIFA telah menskors Issoufou tapi belum didapat kabar apakah Prancis didiskualifikasi? Ini tentunya berpengaruh terhadap kondisi mental tim atau malah menjadi motivasi mereka untuk menjadi Juara Dunia?
Argentina spesialis peringkat ketiga pada edisi Piala Dunia U-17 tahun 1991, 1995 dan 2003, tentunya punya motivasi lebih untuk mengikuti jejak seniornya Messi cs yang menjadi Juara Dunia 2022. Ini bakal jadi sejarah baru karena Argentina belum pernah menjuarai Piala Dunia kategori umur 17.
Dua pemain yang patut diwaspadai lawan adalah Claudio Echeverri dan Agustin Ruberto yang saat ini menjadi top scorer dengan mencetak masing-masing 5 gol.
Gaya bermain Claudio Echeverri ini mirip banget sama Messi. Gocekannya, gaya meliuk-liuknya bahkan nomor punggungnya boleh dianggap sebagai Messi Masa Depan. Apakah karena mereka pernah main bareng?
Apakah Argentina bisa menjadi Juara Dunia? ... Ingat kata pepatah Bola itu Bundar!
Tapi diluar itu semua, pertandingan semifinal dan final akan menyuguhkan pertandingan menarik dan sayang kalau dilewatkan karena ini level Piala Dunia walaupun masih anak-anak (U-17).
***