Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Beda Guru dengan Trainer?

25 November 2023   12:57 Diperbarui: 25 November 2023   13:46 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Koleksi Pribadi

Setelah mendapatkan pelatihan, berikutnya adalah saya harus menyampaikan ilmu yang saya dapat kepada semua karyawan/karyawati Perusahaan yang berjumlah ratusan sebagai langkah tindakan awareness agar mereka paham dan mendukung langkah Perusahaan.

Disinilah saya kepepet dan mau ngga' mau mulai belajar dan berusaha jadi Trainer yang baik.

Sumber gambar: Koleksi Pribadi
Sumber gambar: Koleksi Pribadi

Menurut seorang Professional Trainer Arry Rahmawan, ada 7 tips rahasia bagaimana cara menjadi Trainer yang sukses.

1. Ketertarikan

Trainer bisa menjadi hebat karena memang mereka tertarik dan cinta dengan dunia pelatihan dan materi khusus terkait apa yang dilatih, yang dalam bahas kerennya: passion.

2. Keterampilan dan Kemampuan

Keterampilan-keterampilan ini tidak didapatkan dalam waktu yang singkat dan perlu berlatih keras serta berusaha meningkatkan jam terbang. Ketrampilan itu misalnya:

  • Keterampilan Public Speaking dan storytelling yang sangat memukau
  • Kemampuan untuk membuat konsep pelatihan yang efektif
  • Kemampuan menulis dan merancang slide (power point) yang efektif
  • Memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi
  • Berpikir kreatif dan solutif terhadap masalah yang ada

3. Kepribadian

Kepribadian merupakan identitas yang perlu melekat dalam diri seorang Trainer adalah integritas dan kejujuran.

Integritas dalam arti seorang Trainer memiliki beban untuk senantiasa bertindak sesuai dengan apa yang dikatakan dan dituliskan. Jujur dalam arti membawakan materi karena tulus untuk mengembangkan orang lain.

4. Berani

Berkaitan untuk mengambil risiko, terutama menghadapi klien baru atau saat membuat program-program baru yang memiliki risiko. Jika kita melihat bahwa peluangnya lebih baik, maka sebaiknya diambil walaupun ada risiko yang menyertainya.

Saya sendiri kadang masih takut-takut ketika menerima order pelatihan dari klien yang belum dikenal.

5. Komunikatif

Salah satu cara untuk mengukur apakah kita komunikatif adalah dengan melihat apakah orang nyaman berkomunikasi dengan kita atau tidak.

6. Percaya diri

Cara menjaga kepercayaan diri adalah dengan terus-menerus belajar hingga menjadi seorang ahli di bidangnya.

7. Kreatif

Tanpa kreativitas, maka pelatihan yang kita bawakan cenderung membosankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun