Menjadi seorang Guru tentunya tidak mudah. Mereka wajib menempuh pendidikan di sekolah atau universitas khusus Guru. Dan ini pun masih memerlukan waktu bertahun-tahun jam terbang agar menjadi Guru yang handal.
*
Beda dengan Trainer.
Seorang Trainer adalah orang yang berfokus pada bidang pengembangan tertentu melalui pelatihan. Dia mencoba untuk menanamkan keterampilan dan praktik terbaik untuk mencapai kesuksesan di bidang tertentu dalam durasi waktu yang pendek, misalnya pelatihan selama 2 hari.
Jika peserta pelatihan dapat mencapai level pengetahuan Trainer setelah masa pelatihan, ini berarti mencerminkan keberhasilan seorang Trainer.
Seorang Trainer wajib memastikan bahwa peserta pelatihan dapat mengimplementasikan dan mengembangkan materi pelatihan yang telah diberikan.
Menjadi Trainer memang belum ada sekolah khusus tetapi saat ini sudah ada banyak Lembaga Pelatihan yang menyelanggarakan pelatihan trainer bersertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) yang mengacu pada persyaratan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang bertajuk Training of Trainer (ToT).
Saya sendiri awalnya tidak sengaja menjadi Trainer, istilah kerennya karena kepepet.
*
Bermula ketika bekerja di sebuah Perusahaan Jepang sebagai Manajer Quality Assurance, entah kenapa, Big Boss memutasi saya menjadi Manajer Sertifikasi, yang pekerjaannya adalah mempersiapkan segala sesuatu di Perusahaan untuk mendapatkan sertifikat tertentu.
Misalnya, Big Boss ingin Perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu) atau sertifikat Halal Produk, itu semua diserahkan kepada saya untuk mempersiapkan semuanya dari nol. Mau ngga' mau saya mencari informasi dan harus belajar secara otodidak tentang sertifikat yang dikehendaki Big Boss. Jika ada pelatihannya, pasti saya dan team harus ikutan.