Baca artikel di Kompas dot com; "PSBB, Masa Tepat bagi Orangtua Tingkatkan Kualitas Hubungan Keluarga"... jadi mikir, kegiatan apa aja sih yang dilakukan anak-anak di rumah? Maklum, saya punya anak 5 yang semuanya ABG... Ternyata, kebanyakan mereka asyik dengan HP-nya masing-masing.
Saya coba trik baru untuk mengusir kejenuhan anak-anak dan secara tidak langsung juga "mengusir" HP dari anak-anak, dengan membuat bioskop dirumah dan menonton film bersama. Tapi... karena tidak punya TV Kabel dan juga sudah tidak jamannya lagi Laser Disc, CD atau DVD, alhasil saya download film-film dari situs-situs nonton online gratis yang sebenarnya sudah diblokir Kementerian Kominfo.
Maksud hati sih ingin download film-film keluarga, tapi saya malah bernostalgia dengan film-film jadul yang pernah hits pada jamannya.
Saya mulai dari film-film tahun 1966 yaa... Kenapa 1966? Karena saya lahir di tahun itu...
Tahun 1966 ditandai dengan adanya film hits Django, film koboi ala Italia yang dibintangi oleh Franco Nero. Jaman ini film koboi memang sedang nge-hits di Jakarta, ada juga film koboi lainnya El Dorado (John Wayne & Robert Mitchum) yang bersaing dengan film The Good, the Bad and the Ugly (Clint Eastwood) dan Return of the Magnificent Seven (Yul Brynner).
Masih inget saya beberapa tahun kemudian, kalau lagi bandel, Oom saya suka marah-marah, katanya,"Mau jadi Django kamu?" (Django dibaca Jenggo).
Tahun 1967 film koboi sedikit memudar karena hanya satu yang nge-hits yaitu The War Wagon (John Wayne & Kirk Douglas). Film lainnya yang nge-hits lebih ke film-film action, James Bond 007-nya Sean Connery, You Only Live Twice, lalu ada Bonnie and Clyde (Warren Beatty & Faye Dunaway), Point Blank (Lee Marvin) dan film perang Tobruk (Rock Hudson & George Peppard).
O ya.. ada film kartun fenomenal The Jungle Book, film animasi komedi musikal produksi Walt Disney yang di-release pada tahun itu.
Tahun 1968 ada dua film koboi yang nge-hits, Hang 'Em High (Clint Eastwood) dan Once Upon a Time in the West (Claudia Cardinale, Henry Fonda & Charles Bronson), Charles Bronson waktu itu masih jadi pemeran pembantu. Film lainnya kebanyakan adalah film-film horor seperti Night of the Living Dead (Duane Jones & Judith O'Dea), Rosemary's Baby (Mia Farrow) dan Dracula Has Risen from the Grave (Christopher Lee).
Di tahun ini ditandai dengan kemunculan dua film yang kelak akan menjadi hits yaitu Planet of the Apes (Charlton Heston) dan The Love Bug (Dean Jones) yang merupakan film pertama yang menceritakan petualangan VW Kodok "Herbie".
O ya.. ada satu film keren Amerika yang berlatar belakang tanah Jawa yaitu Krakatoa: East of Java (Maximilian Schell and Brian Keith) yang beberapa kali pernah diputar di stasiun TV swasta masa kini.
Tahun 1969 film koboi kembali nge-hits, ada film seru Midnight Cowboy (Dustin Hoffman & Jon Voight) bersaing dengan The Undefeated (John Wayne & Rock Hudson), True Grit (Kim Darby & John Wayne) serta The Wild Bunch (William Holden).
Film James Bond 007 On Her Majesty's Secret Service dibintangi oleh pendatang baru George Lazenby yang menggantikan Sean Connery juga direlease tahun itu. Sayang kepopuleran Lazenby sebagai James Bond kurang 'mengigit' dibandingkan para pemeran James Bond lainnya. Dalam sejarahnya, Lazenby hanya satu kali tampil sebagai James Bond.
Tahun 1970 Dustin Hoffman melanjutkan kiprahnya dalam film koboi Little Big Man dan bersaing dengan film koboi Mexico, El Topo yang diperankan dan disutradarai sendiri oleh Alejandro Jodorowsky yang juga merangkap sebagai penulis naskah dan penata musiknya (borongan), juga ada Two Mules for Sister Sara (Clint Eastwood & Shirley MacLaine), Rio Lobo (John Wayne) dan A Man Called Sledge (Dennis Weaver) koboi Italia karya Dino de Laurentiis.
Tahun ini ada film-film perang hits yang menjadi pesaing para koboi tersebut, yaitu Patton yang menceritakan karir kontroversial Jendral Amerika George S. Patton, kemudian film perang berbalut komedi MASH yang dibintangi sederet pemain tenar pada jamannya seperti, Donald Sutherland, Elliott Gould, Tom Skerritt, Sally Kellerman dan Robert Duvall serta film perang fenomenal Jepang-Amerika, Tora! Tora! Tora! yang ditulis oleh Akira Kurosawa dan dibintangi oleh Martin Balsam, Joseph Cotten dan E.G. Marshall.
Tahun 1971 Sean Connery yang tadinya mau pensiun jadi James Bond, kini tampil kembali menggantikan Lazenby sebagai James Bond 007 lewat film Diamonds Are Forever dan bersaing ketat dengan film Dirty Harry-nya Clint Eastwood.
Tahun itu jaman sudah mulai berubah, masyarakat Jakarta mulai menggemari film-film silat mandarin lewat film top markotop The Big Boss (Bruce Lee) sampai-sampai sepatu yang digunakan Bruce Lee disebut sebagai sepatu Big Boss (ngga keren lu kalo ngga pake sepatu ini!).
Tahun 1972 Bruce Lee kembali muncul dengan dua film sekaligus, The Way of the Dragon dan The Chinese Connection, keduanya nge-hits saat itu. Kemudian juga muncul film yang akan menjadi film fenomenal sepanjang masa karya Francis Ford Coppola, The Godfather yang dibintangi oleh Marlon Brando, Al Pacino, James Caan dan Diane Keaton.
Untuk penggemar film drama percintaan, ada film Last Tango in Paris, film ini pasti tak kan pernah terlupakan karena film Prancis-Italia yang dibintangi oleh  Marlon Brando, Maria Schneider dan Jean-Pierre Laud ini dikategorikan X Rating sebab tergolong drama erotis.
Tahun 1973 film James Bond 007 memasuki era Roger Moore yang menggantikan Sean Connery yang benar-benar pensiun, lewat film pertamanya sebagai James Bond, Live and Let Die.
Tahun itu film-film barat yang masuk ke Indonesia cukup bervariasi, dari mulai film koboi High Plains Drifter (Clint Eastwood), West World (Yul Brynner), Cahill U.S. Marshal (John Wayne) dan Pat Garrett & Billy the Kid (James Coburn) - inget komik Lucky Luke, lalu film horor The Exorcist (Linda Blair), Flesh for Frankenstein (Joe Dallesandro) serta film-film action fenomenal Magnum Force (Clint Eastwood) dan Serpico (Al Pacino).
Tahun 1974 ditandai dengan munculnya idola baru gadis-gadis (dan ibu-ibu) pada jamannya, Charles Bronson. Penampilan yang macho khas Amerika Selatan yang mirip-mirip dengan orang Indonesia mungkin yang membuat Bronson diidolakan lewat filmnya Death Wish dan Mr. Majestyk. Film ini bersaing ketat dengan The Godfather: Part II (Al Pacino), The Man with the Golden Gun (Roger Moore), Murder on the Orient Express (Kenneth Branagh, Penlope Cruz, Willem Dafoe, Johnny Depp dan Michelle Pfeiffer).
Tahun 1975 Charles Bronson seolah paham telah menjadi idola di Jakarta, dua filmnya diluncurkan untuk menjawab keinginan para idolanya: Breakheart Pass dan Breakout. Pesaingnya adalah film keren Jaws karya Steven Spielberg yang dibintangi oleh Roy Scheider & Richard Dreyfuss, film horor Kanada Shivers (Paul Hampton, Lynn Lowry & Barbara Steele), The Wind and the Lion (Sean Connery) dan film action keren Dog Day Afternoon (Al Pacino).
Tahun 1976 setelah Bruce Lee meninggal pada tahun 1973, muncul film Shaolin Wooden Men yang pemeran utamanya digadang-gadang sebagai "the next Bruce Lee" yaitu Jackie Chen. Tidak heran sih karena Jackie Chen pernah menjadi pemeran pengganti film-film Bruce Lee seperti Fist of Fury dan Enter the Dragon dengan nama panggung Chen Yuen Long.
Sayang film ini tidak menggema di Jakarta karena kalah bersaing dengan film-film besar lainnya seperti Taxi Driver (Robert De Niro), The Omen (Gregory Peck), The Enforcer (Clint Eastwood), All the President's Men (Robert Redford & Dustin Hoffman), King Kong (Jeff Bridges) karya Dino De Laurentiis dan film fenomenal Rocky (Sylvester Stallone).
*
Catatan:
Nostalgianya disudahi dulu disini ya.. kuatir bacanya bosen karena sudah lebih dari 1000 kata. Nanti akan dilanjut ke jilid 2.
Salaam...
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H