Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Inspirasi Damon Hill di GP Hungaria

19 Juli 2016   12:19 Diperbarui: 19 Juli 2016   13:01 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fox Sports Asia dalam salah satu artikelnya menulis, “That Haryanto may inspire a generation of Indonesians to new sporting heights would seem reason enough for the government, those in private enterprise and fans themselves to keep raising sponsorship money for his F1 exploits this season. However, their dreams of seeing Haryanto remain in the sport for the long-term remain a long shot”.

Miris bacanya dimana seseorang yang telah menjadi inspirasi generasi muda Indonesia malah gagal melanjutkan kiprahnya di ajang bergengsi Formula 1 karena terbentur masalah dana.

GP Hungaria 24 Juli 2016 bisa jadi adalah ajang terakhir Rio Haryanto menunjukkan kebolehannya di F1 musim 2016. Sederet pembalap telah mengincar kursi Manor F1 yang akan ditinggalkan Rio. Pembalap cadangan Alexander Rossi mungkin jadi pengganti. Tapi bisa jadi Jordan King yang berpeluang lebih besar, apalagi Justin King, ayah dari development driver Manor ini, adalah Interim Chairman di Manor Racing. Jordan King juga telah melakukan serangkaian tes drive mobil Manor MRT05 di sirkuit Silverstone Inggris baru-baru ini.

Kita berharap, Rio menunjukkan kemampuan yang luar biasa di GP Hungaria jika ini memang ajang terakhir Rio. Paling tidak hasil positif, jika tidak bisa mendapatkan point, harus ditunjukkan kepada dunia. Agresif seperti Pascal Wehrlein tapi tetap terukur ala Rio, itulah kata kuncinya.

Kiprah pembalap legendaris Damon Hill di GP Hungaria 1997 bisa menjadi inspirasi Rio.

Hill, juara dunia 1996, lebih memilih membela tim gurem Arrows-Yamaha di tahun 1997 daripada tim Willams yang mengantarkannya menjadi juara dunia. Dengan mobil yang pas-pasan, alhasil penampilannya pun jeblok. Sampai seri 10, Hill yang baru mendapatkan 1 point berada di posisi 17 klasemen sementara ini, benar-benar tidak diperhitungkan lagi oleh nama-nama besar seperti pembalap Ferrari Michael Schumacher yang telah mengemas 53 point,  Jacques Villeneuve (Williams) 43 point dan duo Benetton Jean Alesi 22 point dan Gerhard Berger 20 point.

Tapi Hill paham betul, sirkuit Hungaroring mempunyai karakter tersendiri. Sirkuit yang memiliki 16 tikungan ini sangat tricky, seperti sirkuit Go Kart yang penuh tikungan dan jarang ada track lurus, sangat mengandalkan skill pembalap bukan kemampuan mobil. Para pembalap sulit untuk saling mendahului, ini seperti Monaco di sirkuit permanen.

Pada sesi latihan Jumat, Hill menempati waktu tercepat ke 5 hanya dengan 1 lap sebelum mobilnya harus kembali ke pit karena mengalami masalah gearbox. Dan saat kualifikasi, Hill membuat dunia terpesona dengan meraih posisi ke 3 pole position, dibawah Schumacher dan Villeneuve bahkan rekan setimnya Pedro Diniz terpuruk di posisi ke 19.

Saat start, juara dunia 1996 ini langsung mendahului Villeneuve dan berhasil memimpin lomba setelah mendahului Schumacher di lap 11. Sampai lap 74, Hill memimpin balapan dan unggul 35 detik dari Villeneuve. Sayang, 3 lap menjelang finish, mobil Arrows-Yamaha yang dikendarai Hill mengalami masalah pada pompa hidrolik sehingga kecepatannya menurun. Villeneuve mendahuluinya di lap terakhir dan Hill pun finish di posisi ke 2.

Bisakah Rio Haryanto berjaya di GP Hungaria seperti Damon Hill 1997?
Jawabnya: (harus) Bisa!

Ingat ... saat di GP2 tahun lalu, Rio berhasil menempati posisi ke 4 Feature Race dan posisi ke 5 Sprint Race GP Hungaria. Pembalap GP2 menggunakan mobil dan mesin yang sama, yang membedakan adalah setting dan skill pembalap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun