Begitulah presenter RCTI Sport, Oland Fatah, menulis status yang menarik di Facebook-nya. Inikah yang terjadi pada anak-anak Timnas U-19?
Upaya PSSI/BTN menemukan win-win solution tentang hak siar televisi, mengakibatkan anak-anak Timnas U-19 berada dipihak yang loser. Mental mereka ambruk setelah mendapat kabar bahwa uji coba ke Spanyol dialihkan ke Brunei. Alhasil penampilan Timnas U-19 amburadul di Brunei.
Coach Indra Sjafri bukannya tidak mengetahui hal ini. Coach Indra paham betul dengan kondisi anak-anak asuhnya. Itulah sebabnya dari awal Coach Indra sudah menyampaikan bahwa Timnas U-19 tanpa target di Brunei.
Coach Indra sepertinya sudah bisa menebak hasil yang akan dicapai di Brunei, sehingga Coach Indra tidak terlihat emosional melihat penampilan buruk anak asuhnya.
Bisa jadi, permintaan Coach Indra kepada BTN agar diijinkan membawa seluruh 26 pemainnya ke Brunei adalah upaya untuk mengangkat moral anak-anak Timnas U-19, bukan hura-hura seperti tulisan saya sebelumnya.
Kini BTN akan mengevaluasi kondisi Timnas U-19 sepulangnya dari Brunei.
Tapi seharusnya BTN yang harus mengevaluasi diri sendiri. BTN mestinya paham bahwa anak-anak Timnas U-19 hanyalah sekumpulan anak-anak ABG Labil (Ababil) yang mempunyai kelebihan skill sepakbola, bukan pemain-pemain profesional.
Mereka sama saja dengan anak-anak SMA atau Mahasiswa yang tawuran akibat suatu kekecewaan. Rasa kecewa, tentunya membuat mereka tidak bisa fokus untuk bermain baik, seperti pengakuan Ravi Murdianto kepada harian Wartakota edisi hari ini.
Jika hal ini, pengalihan uji coba, menimpa Timnas Senior, tidak akan berdampak negatif. Karena pemain-pemain macam Christian Gonzales, Firman Utina dan lain-lain adalah pemain yang sudah matang secara mental.
Mengganti Coach Indra Sjafri? Ini adalah pikiran yang konyol.
Hubungan Coach Indra dengan anak-anak Timnas U-19 sudah seperti hubungan ayah dengan anak kandungnya sendiri. Coach Indra selalu berlaku adil dalam memperlakukan anak-anak asuhnya.
Jika anak-anak Timnas U-19 harus berjuang di Piala Asia bersama "ayah tiri", pengganti Coach Indra, apa jadinya?