Mohon tunggu...
Jim jim
Jim jim Mohon Tunggu... Auditor - Penikmat

Ngteh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cok

27 Mei 2021   08:10 Diperbarui: 27 Mei 2021   08:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang pria tua berjalan tak tentu arah,,,

Menahan diri dari amarah yang membuncah,,,

Sembari tersenyum manis padaku, ia berkata" nak cintailah cinta itu sendiri, bukan pelakunya",,,

Seketika bumi berhenti berputar,,,

Penasaran bercampur tak paham,,,

Aku hanya balas tersenyum, mengaminkan perkataan yang masih awam untuk aku jabarkan,,,

Aku menoleh kembali ke arah lelaki tua itu,,,

Bak ombak tersapu angin, lelaki itu menghilang,,,

Aku termenung di antara riuhnya dunia, tak mampu lagi berpikir untuk apa tuhan mencintai hambanya, bila semua sirna sekejap mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun