Mohon tunggu...
Jim jim
Jim jim Mohon Tunggu... Auditor - Penikmat

Ngteh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Jancuk Kecil

18 Maret 2021   10:49 Diperbarui: 18 Maret 2021   10:54 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fajar temaram bersama dengan cahayanya,,,

Terbawa hilir berlabuh senja ,,,

Awan berlukis rona wajah pun tersenyum,,,

Riuh gelak tawa dikala hujan membasahi bumi,,,

Tak ayal jika dewa dewi pun tak bersyukur menjadi Tuhan,,,

Memang menjadi manusialah hal yang dinanti oleh setiap insan,,,,

Manusia tak lebih dari seonggok daging bernyawa,,,

Tak punya daya bila Tuhan tak berkuasa atasnya,,,

Berusaha tersenyum walau dunia tak sejalan dengan inginnya,,,

Namun begitulah istimewanya setiap detik, menit menjadi lebih bermakna dan seterusnya akan ada kejutan dari Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun