Kawanan burung kenari mengampiri,,,
Di tengah keputusasaan seorang anak lelaki menyodorkan sebuah puisi yang berbunyi "kau indah dengan paras manismu, kemarilah menari bersamaku, lupakan sejenak keresahan, serahkan semua pada Tuhan".
Aku tersenyum sembari menikmati secangkir kopi kapal api.
Kurasa ini yang kubutuhkan teman curahan atas problem kehidupan.
Walau hanya mahluk tuhan selain manusia bagiku bukan pada wujud letak kebahagiaan itu, namun saat dimana kasih sayang tak terbatas melebur bersama dalam kerinduan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!