Mohon tunggu...
jim bemby
jim bemby Mohon Tunggu... Petani -

I'm bohemian

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kinerja Jomblo

28 Agustus 2015   18:16 Diperbarui: 28 Agustus 2015   18:22 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dari sekian lama berkecimpung di dunia kerja, kalimat kinerja ini merupakan kalimat pamungkas bagi pimpinan mengintimidasi kaum jomblo dilingkungan / instansi tempat mereke bekerja, kenapa ? karena mereka di anggap tidak mempunyai kepentingan pribadi / urgent sehingga begitu rumitnya bahkan tidak mendapatkan kebijakan pimpinan ketika mohon izin untuk tidak masuk kerja walau sehari karena ada keperluan keluarga, beda hal nya dengan mereka yang punya alasan legitimit misalnya anak yg lagi sakit, ga ad yg nganter anak sekolah, istri / suami masuk Rumah sakit, nganter jemput mertua dsb, , , pdahal semua itu juga kepentingan pribadi kan? Lalu jomblo ga punya kepentingan? Ok masalah kinerja memang ga bisa dcampur aduk dgn urusan kepentingan pribadi, masalh kinerja ngikut prosedur, ngikut aturan, dll, kita kan bukan robot, kita bukan sapi perah mau jomblo / berkeluarga, , ,


Dimnapun dan siapapun saya kira ga ada yg bisa bekerja seperti robot yg tdk mempunyai kepentingan pribadi lalu munculah kebijakan dari atasan yg memperbolehkan karyawan dan mempersilakan nya ketika ada urusan" yg mnyangkut urusan pribadi / urgent seperti contoh d atas, , , pertnyaan ny knp harus ad pembeda dengan karyawan yg statusnya msh single? Knpa tdk di berikan kebijakan ketika punya kepentingan? Berapa kali minta izin dalam 1 bulan untuk urusan kepentingan pribadi antara jomblo dengan karyawan yg sdh berkeluarga? Blm lg adanya unsur nepotisme antara pimpinan dgn karywan yg bersangkutan, Disini mungkin salah satu faktor knpa klo bicara masalah kinerja semua pegawai / karyawan di negeri in bekerja setengah hati tdk all out, karna adany ketimpangan kebijakan, adanya pimpinan seperti ini yg memberikan contoh tidak mendidik dan tdk membangun, koreksi sedikit saja unsur balas dendam nya akan berkobar maka celakalah ketika nasib jomblo mengoreksi sifat seorang yg terhormat yg danggap panutan digugu dan ditiru, ah bullshit lh org" seperti ini, mk rumitlah segala urusan yg berkorelasi dgn pekerjaan, ketidak profesionalis pimpinan seperti in yg merusak citra kinerja anak bangsa,tebang pilih hee. . . sedikit tambahan bicara masalh tekhnis misalnya klo alibinya anak yg lg sakit siapa yg berani menjamin klo sakit yg hanya bisa sembuh dlm satu hari? Atau misalnya jemput mertua saya yakin dlm hal ini tdk ada undangn resmi tdk ada surat tugas sehingga legalitas utk yg beginian diluar prosedur di luar aturan,dan apa kabar jomblo?. . . begitu saja. . .
Salam damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun