Mohon tunggu...
jilma dewi ayu ningtyas
jilma dewi ayu ningtyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

dosen akuntansi, keuangan dan auditing

Selanjutnya

Tutup

Financial

"Emas Vs Properti" sebagai Instrumen Investasi di Indonesia

14 Agustus 2024   13:16 Diperbarui: 14 Agustus 2024   13:37 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Tujuan Investasi dan Jangka Waktu

Salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah tujuan investasi dan jangka waktu yang diinginkan. Jika tujuan investasi adalah untuk melindungi nilai dan mendapatkan keuntungan jangka pendek, emas mungkin lebih sesuai. Emas dapat berfungsi sebagai aset pelindung terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi, serta dapat dibeli dan dijual dengan cepat. Sebaliknya, jika tujuan investasi adalah untuk menghasilkan pendapatan pasif dan keuntungan jangka panjang, properti mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Investasi properti memerlukan waktu untuk berkembang dan menghasilkan hasil yang signifikan, tetapi memberikan keuntungan dari kenaikan nilai dan pendapatan sewa.

2. Toleransi Risiko dan Volatilitas

Toleransi risiko adalah faktor penting dalam memilih investasi. Emas, meskipun dianggap sebagai aset yang aman, dapat mengalami fluktuasi harga yang signifikan dalam jangka pendek. Investor yang tidak nyaman dengan volatilitas harga mungkin merasa lebih nyaman dengan investasi yang lebih stabil seperti properti. Di sisi lain, properti biasanya memberikan hasil yang lebih stabil dalam jangka panjang, tetapi memerlukan pengelolaan dan pemeliharaan yang mungkin melibatkan risiko tambahan, seperti fluktuasi pasar real estate dan biaya tak terduga.

3. Biaya dan Pengelolaan

Biaya investasi dan pengelolaan adalah pertimbangan penting lainnya. Emas memiliki biaya transaksi yang relatif rendah, tetapi investor perlu memperhitungkan biaya penyimpanan dan asuransi untuk emas fisik. Investasi properti melibatkan biaya awal yang tinggi, seperti uang muka, pajak, dan biaya notaris, serta biaya berkelanjutan untuk pemeliharaan dan manajemen properti. Pengelolaan properti, terutama jika disewakan, juga memerlukan waktu dan usaha, yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan investasi.

4. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio adalah strategi penting untuk mengelola risiko. Menggabungkan berbagai jenis investasi, seperti emas dan properti, dapat membantu mengurangi risiko keseluruhan dan memaksimalkan potensi keuntungan. Emas dapat berfungsi sebagai pelindung nilai dan diversifikasi dalam portofolio investasi, sementara properti dapat memberikan hasil jangka panjang dan pendapatan pasif. Menyeimbangkan kedua jenis investasi ini dapat membantu menciptakan portofolio yang lebih kuat dan lebih tahan terhadap fluktuasi pasar.

5. Kondisi Pasar dan Kebijakan Pemerintah

Akhirnya, kondisi pasar dan kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi keputusan investasi. Perubahan dalam regulasi, kebijakan moneter, dan kondisi ekonomi makro dapat mempengaruhi nilai dan hasil dari investasi emas dan properti. Investor harus tetap memperbarui informasi tentang tren pasar dan kebijakan pemerintah untuk membuat keputusan yang terinformasi dan strategis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun