Joko Widodo sebaiknya kita berikan kesempatan untuk meneruskan segala sesuatu yang telah dimulainya. Tapi juga perlu kita pastikan agar tak ada lagi manuver politik sesat yang terus menerus mengganggunya. Maka berhati-hatilah dalam memilih wakil rakyat yang duduk di Gedung DPR dan DPRD tahun 2019-2024 nanti. Kita dapat berperan "memperbaiki" mereka jika kompak mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
Jangan pilih wakil dari 13 partai yang masih mengusung eks-koruptor!
KEEMPAT, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap kegigihan Prabowo Subianto yang sejak Pemilu 2004 setia mencalonkan diri meskipun gagal --- juga kepada Sandiaga Uno yang meninggalkan kursi Wakil Gubernur DKI untuk menjadi calon wakilnya --- sebaiknya jangan pilih mereka.
Perubahan puncak kekuasaan akan diikuti oleh perubahan susunan orang-orang terdekat di sekitarnya. Kemungkinan masuknya berbagai kepentingan sempit dan picik yang baru, sangat besar. Kita akan semakin mundur jauh ke belakang.
KELIMA, Joko Widodo tak perlu menunggu. Terpilih lagi atau tidak, segeralah susun Platform Indonesia Baru untuk mendaya-gunakan sebagian besar pembangunan yang hampir tuntas itu. Jalankan saja Revolusi Mental yang dulu dicita-citakan secara masif dan terstruktur. Bongkar dan siapkan sistem birokrasi yang sesuai dengan perkembangan zaman hari ini dan masa depan.
Jilal Mardhani, 24-9-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H