Kembangan lebih jauh dari gagasan ini terbuka sangat luas. Bukan hanya dalam hal financial technologi, tapi juga terhadap strategi mengembangkan layanan angkutan umum massal.
Sesungguhnya, kuranglah bijaksana membuka keleluasan begitu besar kepada investor jalan tol --- yang mendapatkan keuntungan dari kemacetan yang berkembang, akibat ketidak mampuan Negara memenuhi kewajiban konstitusionalnya --- tanpa disertai kewajiban "sosial" berpartisipasi dalam pengembangan angkutan massal.
Lebih jauh lagi, "Toll-Go" memungkinkan inivasi lebih lanjut sehingga Negara bisa kembali ke "khitahnya" menyelenggarakan infrastuktur transportasi untuk kelancaran aktivitas masyarakatnya, baik dalam hal sosial, budaya, maupun ekonomi.
Tapi gagasan "pembuka" ini hanya bisa dilihat dan dipahami oleh mereka yang berfikiran ke depan dan tidak terbelenggu oleh masa lalu.
Silahkan!
Jilal Mardhani, 23-1-2018