Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Indonesia Hari Ini di Mata Teman dan Temannya-Teman Saya

5 September 2017   20:16 Diperbarui: 6 September 2017   10:41 2629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

326 orang 'teman' dan 'temannya-teman' saya menanggapi 12 pertanyaan yang saya ajukan. Mini Survey yang tentunya sangat subyektif dan tidak dapat digeneralisasi sebagai pendapat umum.  

70% diantara mereka berusia 40 tahun ke atas. Artinya sudah memiliki hak pilih sejak Pemilihan Umum 1997 berlangsung yang kemudian diikuti oleh Gerakan Reformasi 1998 dan penyelenggaraan ulang Pemilihan Umum setahun kemudian (1999).

3/4 diantara 'teman' dan 'temannya-teman'saya tersebut berprofesi sebagai karyawan swasta, profesional yang bekerja di bidang-bidang keahlian khusus, dan pengusaha (wiraswasta0. Mereka adalah bagian dari kelompok masyarakat yang menjadi tumpuan pendapatan negara hari ini dan masa depan karena sebagian besar anggaran pendapatan kita diharapkan dari pajak.   

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
2/3 diantara 'teman' dan 'temannya-teman' saya yang terlibat pada survey ini adalah pria, sisanya 1/3 adalah wanita.

Jika diperhatikan sesuai profesi mereka masing-masing, rata-rata pengeluaran per bulan (expenditure) 'teman' maupun 'temannya-teman' saya yang berstatus Pegawai Negerilebih besar dibanding Profesional, Karyawan Swasta maupun Pengusaha (wiraswasta). Hal ini sedikit-banyak menggambarkan kesejahteraan mereka yang bekerja di sektor Pemerintah lebih baik dibanding sektor swasta. Rata-rata pengeluaran mereka berada pada posisi kedua tertinggi, hanya dikalahkan oleh Ibu Rumah Tangga.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Kelompok profesi terbanyak adalah 'Profesional' (31%). Termasuk di dalam kelompok ini 'teman' maupun 'temannya-teman' saya yang berprofesi sebagai pengacara, dokter, pekerja seni, arsitek, dan konsultan.

18% tanggapan berasal dari kelompok umur 17-25 tahun, yaitu bagian dari generasi yang baru sekali atau belum pernah sama sekali mengikuti Pemilihan Umum.

Sesuai dengan jenis profesi-nya, usia rata-rata tertinggi pada kelompok 'Pensiunan' (60 tahun) sedangkan yang terendah adalah 'Mahasiswa' (21 tahun) maupun 'Pengangguran', yaitu mereka yang hari ini telah lulus kuliah tapi belum mendapatkan kesempatan kerja (23 tahun).

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Sangat menarik karena 87% diantara mereka menyatakan tidak efektif terwakili oleh anggota DPR/DPRD yang ada sekarang. Dari sisi usia, 'teman' maupun 'temannya-teman' saya yang berumur 25 tahun ke bawah, ragu berpendapat sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan. Begitu pula mereka yang berprofesi sebagai Mahasiswa ataupun Non-Job. Hampir setengah diantaranya menyatakan Tidak Tahu

Selebihnya, mereka hampir semua menyatakan tidak efektif terwakili, termasuk kelompok Pegawai Negeri.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Semakin tua usia mereka maka semakin banyak yang menyatakan 'perlu dicari maupun dikembangkan' sistem perwakilan rakyat yang lebih sesuai dibanding yang sekarang. Sementara tanggapan terbanyak yang 'tidak setuju' ataupun 'tidak tahu' dengan pernyataan yang disampaikan merupakan mereka yang berasal dari kelompok profesi Mahasiswa dan Non-Job (Pengangguran).

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Mereka yang 'setuju' terhadap wacana pembubaran DPR/DPRD meningkat tajam sejalan dengan pertambahan usia. Jumlah yang 'ragu' ataupun 'menolak' wacana tersebut, kurang lebih setengahnya. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Lebih dari 80% menyatakan kekisruhan yang terjadi hari ini terkait sepak-terjang pada wakil rakyat di DPR maupun DPRD. Angka tersebut turun drastis pada mereka yang berprofesi sebagai Mahasiswa, Pengangguran, dan Pensiunan.  

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Hampir 60%tidak percaya Indonesia akan lebih baik jika kita masih menggunakan sistem perwakilan yang lama.  

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
73% dari mereka yang menyatakan tidak 'merasa efektif terwakili oleh anggota DPR/DPRD sekarang'. Mereka juga menyatakan perlu 'dicari / dikembangkan sistem perwakilan rakyat lain yang lebih sesuai dengan keindonesiaan kita'. Sementara 2/3 dari mereka yang merasa sudah 'efektif terwakili oleh anggota DPR/DPRD sekarang'-pun ternyata setuju untuk 'mencari /mengembangkan sistem perwakilan' yang baru.

Dengan kata lain, soal sistem perwakilan rakyat yang lebih sesuai dengan keindonesiaan kita ternyata didambakan hampir merata oleh 'teman' maupun 'temannya-teman' saya. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Lebih setengah dari mereka menyatakan tidak efektif terwakili oleh anggota DPR/DPRD sekarang (87%) juga menyatakan Indonesia akan lebih baik jika lembaga legislatif itu dibekukan sementara (55%). Sebaliknya, 2/3 dari yang menyatakan sudah efektif terwakili, tidak setuju jika lembaga DPR/DPRD dibekukan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Baik yang merasa terwakili maupun tidak terwakili secara efektif oleh anggota DPR/DPRD sekarang, keduanya sependapat (66% dan 86%) bahwa sepak terjang wakil rakyat yang duduk sebagai badan legislatif sekarang biang kerok berbagai 'kekisruhan' yang kita hadapi. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Mereka yang sudah merasa terwakili umumnya optimis jika Indonesia akan lebih baik meski menggunakan sistem perwakilan seperti yang berlaku sekarang. Sebaliknya, 59% dari yang merasa tidak terwakili, tak yakin Indonesia lebih baik jika masih menggunakan sistem perwakilan yang ada.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
2/3 dari 69% yang menyatakan perlu dicari/dikembangkan sistem perwakilan yang lebih sesuai dengan keindonesiaan kita, setujupembekuan DPR/DPRD hari ini akan lebih baik Indonesia.

Sebaliknya, 83% dari 22% yang merasa tak perlu mencari/mengembangkan sistem perwakilan baru, menyatakan pembekuan DPR/DPRD tidak membuat Indonesia lebih baik..

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Pernyataan 'sepak terjang anggota DPR/DPRD hari ini sebagai biang kekisruhan hari ini' ternyata disetujui oleh mereka yang menyatakan perlu maupun tidak perlu dikembangkan sistem perwakilan baru yang lebih sesuai dengan keindonesiaan kita (88% dan 71%). Bahkan bagi mereka yang lebih dari setengah menyatakan tak tahu (bingung), sependapat jika sepak terjang anggota DPR/DPRD hari ini sebagai biang berbagai kekisruhan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
70% dari 69% yang menyatakan setuju untuk 'mencari/mengembangkan sistem perwakilan rakyat yang lebih sesuai dengan keindonesiaan kita' konsisten menyatakan Indonesia tidak akan lebih baik jika tetap menggunakan sistem perwakilan yang sekarang. Demikian pula sebaliknya. 71% dari 22% yang menyatakan tidak perlu mencari sistem baru, optimis bahwa Indonesia akan lebih baik meski menggunakan sistem perwakilan yang berlaku sekarang.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Baik yang menyatakan 'pembekuan DPR/DPRD akan menyebabkan Indonesia lebih baik' (50%) maupun tidak (33%), sama-sama sependapat 'kekisruhan yang kita hadapi hari ini adalah merupakan sepak terjang para wakil rakyat yang duduk di sana' (98% dan 74%)

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Mereka yang menyatakan Indonesia lebih baik jika DPR/DPRD dibekukan (50%) tidak yakin negeri ini lebih baik jika tetap menggunakan sistem perwakilan seperti sekarang. Sementara 33% yang tidak sependapat untuk membekukan DPR/DPRD yakin Indonesia lebih baik jika tetap menggunakan sistem perwakilan sekarang.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Baik yang setuju, tidak setuju, ataupun tidak tahu bahwa 'sepak terjang anggota DPR/DPRD terkait dengan kekisruhan yang kita hadapi hari ini', sekitar setengahnya menyatakan Indonesia tidak akan lebih baik jika tetap menggunakan sistem perwakilan yang ada. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Mereka yang menyatakan Indonesia lebih baik jika tetap menggunakan sistem perwakilan yang berlaku sekarang tak sampai 30% sementara yang tidak56% dan yang tidak-tahu16 persen.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Secara keseluruhan 'teman' maupun 'temannya-teman' saya hampir semuanya menyatakan merasa tak efektif diwakili oleh anggota DPR/DPRD sekarang. Mereka juga merasa perlumencari/mengembangkan sistem perwakilan yang keindonesiaannya lebih sesuai. Walaupun tidak seluruhnya, jumlah yang sependapat untukmembekukan DPR/DPRD cukup significant (50%).

Mengenai kekisruhan hari ini, 82% setuju jika penyebabnya terkait sepak-terjang anggota DPR/DPRD sekarang. Lebih dari setengah yang tidak yakin Indonesia lebih baik jika masih menggunakan sistem perwakilan sekarang.

Jilal Mardhani, 5-9-2017

Catatan :

Survey dilaksanakan pada tanggal 22-26 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun