Mohon tunggu...
Rafiiqah Nur Jihan
Rafiiqah Nur Jihan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

periang dan ceria

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mereview Film Diambang Kematian

30 Oktober 2023   14:39 Diperbarui: 30 Oktober 2023   14:40 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga kemudian cerita berubah, saya harus mengakui tak terbiasa melihat aksi Rifnu yang membawakan sisi lain Suyatno.

Perubahan emosi dan karakter itu pula yang membuat saya merasa, Teuku Rifnu mungkin masih bisa mendalami emosi rapuh dan keputusasaan Suyatno secara lebih dalam dan membawanya lebih keluar di depan kamera.

Meski begitu, kemampuan Rifnu untungnya bisa diikuti oleh Taskya Namya. Setidaknya, Taskya tidak terlihat jomplang saat harus beradu akting berdua saja dalam satu frame dengan aktor tersebut.

Namun kembali lagi, sinematografi yang apik, penampilan pemain yang luar biasa, hingga kostum dan rias yang on point akan tetap terasa hampa bila naskah belum matang sempurna.

Yang jelas, saya kini jadi penasaran. Seandainya Di Ambang Kematian bisa 'dimasak' dengan lebih lama, lebih well-prepared tanpa mengurangi bagian-bagian yang sudah on-point, mungkin film ini bisa masuk daftar film Indonesia 2023 terbaik saya di akhir tahun nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun