UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) merupakan salah satu kampus swasta yang saat ini sedang mengerahkan mahasiswanya dari berbagai jurusan untuk turun lapang, observasi, dan mendapat solusi. Inovasi yang diselenggarakan UMM kini menghasilkan berbagai dampak di masyarakat.Â
Salah satu kelompok program PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) UMM yang tengah melaksanakan kegiatannya berinisiatif mengajak santri di salah satu Ponpes Jombang untuk mandiri membuat handsanitizer dan digunakan secara pribadi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi COVID-19 telah memunculkan berbagai kondisi baru, bahkan kini sudah tidak asing dengan sebutan "new normal" yang kuncinya adalah dengan menjaga kebersihan terutama pada diri sendiri. Tidak hanya virus penyebab COVID-19, virus dan bakteri lain juga tetap ada dan memiliki peluang yang sama untuk menyerang manusia.
Untuk itu, penjagaan dari diri sangat diperlukan, terutama dari segi kebersihan. Terutama di kondisi sekarang, kita tentu harus rajin mandi, mengganti pakaian, dan cuci tangan. Namun, bagi santri yang memiliki kegiatan utama mengaji, cuci tangan menjadi kegiatan yang 'terlalu lama' jika harus bolak-balik dari tempat mengaji ke tempat cuci tangan.
Salah satu inovasi yang bisa dimunculkan untuk mengatasi situasi ini yang terjadi di salah satu Ponpes Jombang, tepatnya Ponpes Al-Fattah, Badang, Ngoro, Jombang, Jawa Timur adalah menggunakan handsanitizer.Â
Penggunaan handsanitizer menjadi lebih praktis dan efisien bagi santri yang kebiasaan sehari-hari dan paling sering dilakukan adalah di kelas untuk mencari ilmu.Â
Selain bisa dengan mudah dibawa kemana-mana, menggunakan handsanitizer juga lebih efisien tenaga dan waktu dari pada harus bolak-balik ke washtafel untuk cuci tangan ketika pengajian berlangsung atau di sela waktu istirahat mengaji.
Di masa pandemi yang memunculkan berbagai dampak, termasuk dari segi ekonomi, mahasiswa UMM yang sedang menjalankan program PMM Bhaktimu Negeri dengan 5 orang anggota yang dibimbng oleh salah satu dosen UMM, yaitu Bapak Dr. Fauzik Lendriyono, S.Sos., M.Si. mengajak santri Ponpes Al-Fattah untuk membuat handsanitizer secara mandiri dengan campuran tanaman lokal dan mudah dijumpai di sekitar, sehingga bisa digunakan secara pribadi. Kegiatan ini berlangung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan demi menjaga keamanan bersama.
"Pembuatan handsanitizer secara mandiri untuk kebutuhan pribadi ini dilatar belakangi oleh mahasiswa PMM UMM Ponpes Al-Fattah Badang, Ngoro, Jombang, Jawa Timur yang ingin membantu masyarakat Ponpes Al-Fattah untuk tetap menjaga kebersihan diri, terutama bagi santri yang kegiatan sehari-harinya mengaji, maka handsanitier yang dibuat sendiri bisa menjadi alternatif dan lebih efisien dari pada saat pengajian berlangsung berulang-ulang harus ke washtafel. Selain pembuatannya mudah dan bisa menggunakan alat yang ada, jika bisa membuat handsanitizer sendiri, maka akan lebih ekonomis dari pada harus berulang-ulang beli kemasan", ujar Arsenal selaku Koordinator kelompok PMM Ponpes Al-Fattah.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa UMM ini diharapkan membawa dampak positif bagi warga Ponpes Al-Fattah, bisa mandiri dalam pembuatan handsanitizer merupakan salah satu upaya menjaga kebersihan diri, sehingga bisa meminimalisir bahkan memutus rantai penyebaran berbagai bakteri dan virus, terutama COVID-19 yang sedang marak saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H