Mohon tunggu...
Jihan Shofiyah
Jihan Shofiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Dedicated medical student, horse enthusiast, coffee lover, and avid reader. My goal is to be a compassionate healthcare professional, combining scientific knowledge with a human touch.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penggunaan Media Sosial Oleh Tenaga Medis Bisa Menyebabkan Malpraktik?

7 Januari 2025   12:22 Diperbarui: 7 Januari 2025   12:20 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nakes Live Streaming Saat Proses Lahiran (Foto: Media Sosial)

Aktivitas media sosial dari seorang dokter memiliki potensi memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Namun di sisi lain, dokter perlu menyadari bahwa aktivitasnya di media sosial harus juga memperhatikan nilai etika kedokteran. Dokter juga harus tunduk kepada hukum yang membuat aktivitas di media sosial juga perlu memperhatikan tujuan dan nilai etika yang melingkupinya dalam menjalankan aktivitas media sosial. Dokter harus dapat memilih jenis media sosial sesuai dengan tujuannya beraktivitas. Pada konten yang memerlukan batasan dan tidak untuk publik, disarankan Dokter menggunakan media sosial dengan tingkat privasi dan keamanan yang baik. Kode etik kedokteran menggarisbawahi pentingnya menjaga privasi pasien, menghormati hubungan profesional, dan memastikan komunikasi yang bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa bentuk pelanggaran kode etik yang sering terjadi saat menggunakan media sosial:

Pelanggaran Privasi dan Kerahasiaan Pasien: Membagikan informasi pribadi pasien, baik dalam bentuk teks, gambar, atau video, tanpa izin dapat melanggar kerahasiaan medis. Misalnya, memposting foto atau video pasien di ruang operasi tanpa persetujuan tertulis dari pasien.
Penyebaran Informasi yang Tidak Akurat: Memberikan saran medis melalui media sosial tanpa melakukan pemeriksaan langsung terhadap pasien dapat mengarah pada diagnosis atau pengobatan yang tidak akurat.
Ketidaksesuaian Perilaku Profesional: Berinteraksi dengan pasien secara informal di media sosial dapat mengaburkan batas profesional dan menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dari pasien.
Dampak Penggunaan Media Sosial yang Tidak Bijaksana


Penggunaan media sosial yang tidak sesuai dengan kode etik dapat mengarah pada:


Kelalaian Profesional: Kesalahan dalam memberikan informasi atau keputusan medis akibat fokus yang terganggu oleh aktivitas media sosial.
Malpraktik: Tuntutan hukum dapat diajukan oleh pasien jika kelalaian tersebut menyebabkan kerugian fisik atau psikologis.
Kerusakan Reputasi: Pelanggaran etik yang terpublikasi di media sosial dapat merusak reputasi profesional seorang dokter.


Penelitian Terkait
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medical Ethics oleh Guseh et al. (2020) menunjukkan bahwa 37% pelanggaran kode etik yang dilaporkan oleh dokter terkait dengan aktivitas media sosial. Studi ini menemukan bahwa pelanggaran privasi pasien adalah masalah paling umum, diikuti oleh penyebaran informasi medis yang salah.
Penelitian lain dari Jurnal Etika Kedokteran Indonesia (2021) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial tanpa panduan yang jelas dapat meningkatkan risiko konflik hukum dan pelanggaran etik, terutama di negara berkembang dengan regulasi yang belum ketat.

Upaya Pencegahan
Untuk mencegah pelanggaran kode etik dan mengurangi risiko kelalaian saat menggunakan media sosial, dokter dan tenaga medis disarankan untuk:
Mengikuti Pedoman Etik Profesi: Mematuhi pedoman etik yang mengatur penggunaan media sosial, seperti yang dikeluarkan oleh organisasi profesi medis.
Mendapatkan Persetujuan Pasien: Selalu meminta izin tertulis sebelum membagikan informasi atau gambar pasien di media sosial.
Memisahkan Akun Pribadi dan Profesional: Membuat akun terpisah untuk keperluan pribadi dan profesional guna menjaga batas hubungan dengan pasien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun