Mohon tunggu...
Bacahan
Bacahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembaca

Seorang pembaca yang ingin lebih banyak membaca.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel Aroma Karsa Karya Dee Lestari

31 Januari 2024   21:16 Diperbarui: 31 Januari 2024   21:22 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku

Judul               : Aroma Karsa

Penulis            : Dee Lestari

Penerbit           : Bentang Pustaka

Tahun Terbit   : 2018

Halaman         : 710

Blurb 

Dari sebuah lontar kuno, Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya sebagai dongeng, ternyata tanaman sungguhan yang tersembunyi di tempat rahasia.

Obsesi Raras memburu Puspa Karsa, bunga sakti yang konon mampu mengendalikan kehendak dan cuma bisa diidentifikasi melalui aroma, mempertemukannya dengan Jati Wesi.

Jati memiliki penciuman luar biasa. Di TPA Bantar Gebang, tempatnya tumbuh besar, ia dijuluki si Hidung Tikus. Dari berbagai pekerjaan yang dilakoninya untuk bertahan hidup, satu yang paling Jati banggakan, yakni meracik parfum.

Kemampuan Jati memikat Raras. Bukan hanya mempekerjakan Jati di perusahaannya, Raras ikut mengundang Jati masuk ke dalam kehidupan pribadinnya. Bertemulah Jati dengan Tanaya Suma, anak Tunggal Raras, yang memiliki kemampuan serupa dengannya.

Semakin jauh Jati terlibat dengan keluarga Prayagung dan Puspa Karsa, semakin banyak misteri yang ia temukan, tentang dirinya dan masa lalu yang tak pernah ia tahu.

Review

Novel ini ramai banget sejak awal terbit. Di bahas di kalangan bookstagram dan booktube. Karena memang menyukai karya-karya Ibu Suri (panggilan untuk Dee Lestari dari penggemarnya) dan penasaran, aku langsung pesan yang edisi tanda tangan.  Mungkin sudah bisa ketebak, aku suka banget banget sama buku ini sejak kali pertama membacanya. 

Ceritanya terasa nyata sekaligus ajaib, berbagai informasi yang detail, dan dituturkan dengan bahasa yang nyaman banget buat dibaca. Membuat novel ini nendang. Bahkan, aku udah beberapa kali baca ulang dan nggak pernah bosan. Yup, sesuka itu aku.

Dengan 710an halaman, novel ini bisa disebut dengan novel bantal. Namun, saat membaca, kita akan selalu dibuat penasaran dengan ceritanya. Ada tiga tokoh sentral dalam novel ini. Pertama adalah Raras Prayagung, seorang pengusaha kosmetik sukses yang tergila-gila dengan tanaman mitos bernama Puspa Karsa. Saking terobsesinya, 

Raras sampai membentuk sebuah tim ekspedisi untuk mencari tanaman itu. sayangnya, ekspedisi awalnya gagal total yang membuat kakinya lumpuh. Kedua, ada Jati Wesi, seorang pemuda yang memiliki penciuman teramat tajam. Jati bahkan bisa membaui segala hal sampai ke paling dasar. Karena hidung tajamnya, Jati bisa mempredisiksi cuaca dan menemukan mayat seseorang. Bisa dibayangkan setajam apa hidungnya? Dan, yang ketiga, Tanaya Suma, dia adalah putri tunggal Raras Prayagung yang punya kemampuan sama dengan Jati. Hanya saja, Suma tidak bisa sebebas Jati. Kemampuan itu dia anggap sebagai suatu penyakit. Kisah ketiganya dipaparkan dengan begitu menarik hingga mengungkap sebuah misteri. Tentang jati diri Jati Wesi, Tanaya Suma, dan Tanaman Puspa Karsa.

Satu lagi yang aku suka dari novel ini adalah adanya dongeng berbalut kebudayaan Jawa Sampai-sampai di dalamnya ada cuplikan dari sebuah lontar yang tentu saja fiktif, tetapi itu menurutku amat sangat menarik.

Sayangnya, di akhir, ceritanya masih menggantung. Dan, sampai sekarang belum ada kabar kalau akan kelanjutannya. Sebagai penggemar Ibu Suri, aku masih berharap novel ini akan dilanjutkan.

Rating: 5/5

Adakah yang sudah baca novel ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun