Identitas Buku
Judul        : Di Tanah Lada
Penulis       : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit  : Cetakan kesembilan, 2023
Halaman     : 245
Blurb
Namanya Salva. Panggilannya Ava. Namun papanya memanggil dia Saliva atau ludah karena menganggapnya tidak berguna. Ava sekeluarga pindah ke rusun Nero setelah Kakek Kia meninggal. Kakek Kia, ayahnya papa, pernah memberi Ava kamus sebagai hadiah ulang tahun yang ketiga. Sejak itu Ava menjadi anak yang pintar bahasa Indonesia. Sayangnya, kebanyakan orang dewasa lebih menganggap penting anak yang pintar berbahasa Inggris. Setelah pindah ke Rusun Nero, Ava bertemu dengan anak laki-laki bernama P. Iya, namanya hanya terdiri dari satu huruf P. Dari pertemuan itulah, petualangan Ava dan P bermula hingga sampai pada akhir yang mengejutkan.
Review.
Selama membaca, aku sering senyum-senyum sendiri sekaligus merasa miris. Kenapa? Cerita dalam buku ini cukup kelam, tetapi diceritakan dengan bahasa yang lucu dan menyenangkan. Amat sangat kontras, bukan?
Buku ini menggunakan sudut pandang orang pertama, dari sudut pandang seorang Ava, gadis kecil yang masih berusia enam tahun. Sudah terbayang bagaimana lucu dan polosnya pikiran anak umur segitu? Itulah yang membuat buku ini terasa menyenangkan. Pikiran dan celotehan-celotehan Ava selalu bikin aku tersenyum, sekaligus miris. Anak sekecil itu sudah dilingkupi dengan ketakutan, ketidakpercayaan, dan dipaksa bertanya-tanya tentang hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
Yup, Ava berasal dari keluarga broken home. Ayahnya selalu marah-marah dan kasar pada sang ibu juga Ava sendiri. Sampai-sampai Ava tidak percaya kalau sosok papa itu baik. Dia selalu berpikir kalau seluruh papa di dunia ini jahat. Saking tidak percayanya dia. Dan, itu semua karena hal-hal yang dilakukan sang papa. Setali tiga uang, ada sosok P, bocah laki-laki yang lebih tua empat tahun daripada Ava. Hidupnya tak kalah malang. Bahkan, bisa dibilang jauh lebih parah daripada Ava. Kesamaan nasib membuat mereka dekat, teramat dekat malah. Lalu, akhirnya? Sejak awal aku nggak pernah bayangin akhirnya akan semengejutkan itu. benar-benar di luar dugaan.
Topik yang diangkat dalam buku ini sebenarnya sangat dalam, tentang anak-anak yang menjadi korban orang tua tak bertanggung jawab. Isu itu mampu dikemas dalam cerita yang menarik. Jempol dua untuk sang penulis.
Rating : sudah sangat jelas aku akan memberi 5/5.
So, jangan lewatkan novel bagus ini, guys! Selamat membaca!
Terima kasih sudah mampir dan sampai jumpa di review selanjutnya!!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI