Mohon tunggu...
Bacahan
Bacahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembaca

Seorang pembaca yang ingin lebih banyak membaca.

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Novel Funiculi Funicula: Before The Coffee Gets Cold karya Toshikazu Kawaguchi

14 November 2022   20:00 Diperbarui: 14 November 2022   20:06 2437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Identitas Buku

Judul                              : Funiculi Funicula : Before The Coffee Gets Cold

Penulis                         : Toshikazu Kawaguchi

Penerjemah               : Dania Sakti

Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit            : Cetakan kesembilan, 2022


Jumlah Halaman    : 224 halaman

Ringkasan Cerita

Novel ini bercerita tentang sebuah kafe di Tokyo yang bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Kafe tersebut bernama Funiculi Funicula. Untuk dapat pergi ke waktu tertentu, pengunjung harus menaati berbagai macam peraturan yang rumit, seperti harus duduk di sebuah kursi yang telah ditentukan, mereka hanya bisa menemui orang yang sudah mengunjungi kafe tersebut, mereka tidak dapat mengubah kenyataan di masa kini, dan harus menghabiskan kopi yang disajikan sebelum kopi itu dingin. 

Rumitnya peraturan tersebut membuat hampir tidak ada orang yang berminat untuk pergi ke masa lalu ataupun masa depan. Namun, ada sebagian orang yang rela mematuhi peraturan hanya untuk bertemu atau melakukan sesuatu di suatu waktu. Jika mereka tidak dapat mengubah kenyataan, lalu untuk apa mereka menjelajahi waktu?

Review

Dalam novel ini, terdapat empat bab yang menceritakan kisah orang-orang yang ingin menjelajah waktu. Setiap tokoh mempunyai kisah dan konfliknya masing-masing yang membuat mereka rela mematuhi serentetan peraturan demi mengunjungi waktu tertentu. Narasi dipaparkan melalui sudut pandang orang ketiga dan memiliki alur maju. 

Meskipun setiap bab menceritakan kisah yang berbeda, tetapi kisahnya tetap mempunyai hubungan dengan kisah sebelumnya. Uniknya, setiap tokoh juga memiliki hubungan yang sangat erat, mereka disatukan oleh Kafe Funiculi Funicula itu sendiri.

Satu kesan yang aku rasakan saat selesai membaca novel ini adalah hangat. Suasana dan cerita yang dihadirkan penulis begitu menyentuh dan hangat layaknya kopi yang harus dihabiskan oleh setiap orang yang ingin menjelajah waktu. Setiap kisah dan tokoh  dalam novel ini memberikan pesan yang berbeda sekaligus menyentuh yang akan menjawab pertanyaan "layakkah semua ini dijalani?" yang ada di blurb belakang buku.

Saat awal membaca, aku agak kesulitan membaca nama tokoh-tokohnya, mungkin karena novel ini merupakan novel terjemahan. Selain itu, di awal penulis sudah memasukkan beberapa tokoh sekaligus, jadi harus beberapa kali mengecek ke penjelasan awal untuk tahu tokoh ini siapa dan apa perannya dalam cerita. Ada beberapa pertanyaan yang muncul saat aku menutup buku ini. Aku berharap pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab di buku keduanya.

Novel ini mengajarkanku tentang sebuah proses. Sama halnya seperti orang-orang yang memutuskan untuk melakukan perjalanan waktu, mereka tidak dapat mengubah kenyataan di masa sekarang, tetapi mereka mendapat pelajaran dari perjalanan tersebut. Pelajaran yang dapat mengubah cara pandang mereka tentang hidup. Bahwa dalam menjalani sesuatu bukan hanya hasil yang kita utamakan, melainkan juga proses di dalamnya  serta segala hal yang kita dapat saat menjalani proses itu.

Penilaianku untuk novel ini 4.5/5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun