Penyakit cacar monyet kini tengah menjadi perhatian, terutama sejak WHO (World Health Organization) menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global pada Sabtu, 23 Juli kemarin. Penetapan tersebut seiring dengan kenaikan kasus.
Dalam laman resminya, WHO mencatat saat ini ada lebih dari 16.000 kasus. Tersebar di 75 Negara, dengan 5 kasus kematian. Beberapa wilayah yang dilaporkan telah terjadi persebaran cacar monyet, antara lain: Afrik Tengah, Afrika Barat, Amerika, Eropa dan Australia.
Kabar baiknya, penyakit ini belum terdeteksi masuk ke Indonesia. Namun, kita tetap harus berjaga-jaga, agar terhindar dari penularan wabah ini. Penanganan sedini mungkin sangat diperlukan, untuk itu kita harus mengetahui gejala awal dari cacar monyet.
Apa saja gejalanya?
Gejala cacar monyet menyerupai penyakit cacar, yakni deman dan timbul ruam kulit yang melepuh menjadi lenting. Bedanya, gejala cacar monyet diiringi dengan pembengkakan kelenjar getah bening pada ketiak.
Namun, gejala ini tidak akan langsung tampak saat seseorang terpapar virus cacar monyet atau monkeypox. Istilah yang diperkenalkan oleh WHO untuk penyakit cacar monyet. Gejala awal baru akan tampak setelah satu atau dua minggu pasca terpapar.
Pada masa itu, virus belum aktif memperbanyak diri di dalam tubuh kita, dikenal dengan masa inkubasi. Masa inkubasi ini bisa jadi dialami lebih lama, hingga tiga minggu. Tergantung kondisi tiap tubuh yang terpapar.
WHO sendiri telah membagi gejala yang muncul pada cacar monyet menjadi 2 periode infeksi, yakni: periode invasi dan periode erupsi kulit.
Periode Invasi
Periode invasi terjadi di awal kita terpapar, yakni 0-5 hari. Pada masa ini, seseorang akan menunjukkan beberapa gejala cacar monyet. Antara lain: demam, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung, nyeri otot dan lemas parah.
Pembengkakan kelenjar bening inilah yang menjadi pembeda penyakit cacar monyet dengan cacar lainnya.
Periode Erupsi Kulit
Periode ini muncul setelah 1-3 hari pasca demam. Gejala utama pada fase ini adalah timbulnya ruam kulit. Pada kasus cacar monyet, ruam umumnya pertama kali muncul pada wajah. Sebelum akhirnya menyebar ke seleruh tubuh. Bagian tubuh yang paling terdampak adalah wajah, telapak tangan dan kaki.
Ruam ini tidak hanya muncul pada area kulit luar, di  kondisi tertentu ruam juga dapa muncul pada membran mukosa yang terletak di tenggorokan, area alat kelamin, juga jaringan mata dan kornea.
Kemunculan ruam di kulit biasanya diawalai dengan bintik-bintik merah yang kemudian berubah menjadi lepuhan kulit berisi cairan. Setelah itu, ruam akan mengering dan membentuk kerak. Umumnya, prosos munculnya bintik sampai pada tahap membentuk kerak terjadi selama 10 hari. Setelah itu butuh waktu hingga tiga minggu, agar seluruh kerak bisa mengelupas dengan sendirinya.
Jika, kamu mengalami gelaja serupa di atas, segera pergi ke dokter. Agar dapat dilakukan penanganan sedini mungkin.
Sumber:
https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-virus/cacar-monyet-monkeypox/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H