4. Pustula (Pustules)
Pustula termasuk dalam kategori jerawat inflamasi. Pustula yang muncul ke permukaan kulit merupakan akibat dari bakteri yang menginfeksi sumbatan pori-pori tersebut. Tampilan daripada pustula ini yaitu benjolan yang agak besar dan lunak, bagian dasarnya berwarna kemerahan, sementara puncaknya berwarna putih atau kekuningan dan tampak lebih terangkat karena terisi nanah.
Cara mengatasi jerawat jenis ini yaitu dengan menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid.
5. Nodula (Nodules)
Nodula merupakan jenis jerawat yang meradang. Jerawat ini tumbuh di bawah permukaan kulit dan akan menimbulkan rasa sakit. Nodula ini terlihat seperti papula, namun lebih dalam an lebih besar serta tidak memiliki puncak berwarna putih. Nodula merupakan jenis jerawat yang bisa bertahan hingga berminggu-minggu, oleh karena itu dibutuhkan perawatan yang tepat untuk mengatasi jerawat jenis ini.
Cara mengatasinya adalah dengan mengkonsultasikannya ke dokter kulit! Karena merekalah yang lebih paham tentang jenis jerawat ini, dan tentunya mereka akan meresepkan sebuah antiibiotik dan produk perawatan yang mengandung sistemik retinoid. Nah, sistemik retinoid ini harus berdasarkan resep dokter ya! Untuk itu penting bagi kita untuk pergi ke dokter kulit apabila mendapati jenis jerawat ini.
6. Kista/Jerawat Batu (Cystic)
Jerawat batu ini merupakan jerawat jenis terparah dibandingkam dengan jerawat-jerawat yang sebelumnya sudah dibahas. Jerawat cystic atau jerawat batu ini terbentuk jauh di lapisan kulit yang lebih dalam. Penyebab utamanya adalah penyumbatan pori oleh sel kulit mati yang diiringii dengan infeksi bakteri. Akibatnya, muncul benjolan merah besar, bertekstur lunak karena berisi bernanah, yang terasa sakit ketika tersentuh. Jerawat batu ini harus segera dirawat dengan penanganan yang tepat, karena jika tidak dirawat jerawat ini akan meninggalkan bekas luka pada kulit.
Cara penangan yang paling tepat untuk jerawat batu ini adalah dengan pergi ke dokter kulit! Sama seperti nodula, biasanya para dokter kulit akan meresepkan sebuah antibiotik dan produk perawatan yang mengandung sistemik retinoid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H