Mohon tunggu...
Jihan NurSyawalia
Jihan NurSyawalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah

figthing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Indonesia Masih Belum Bisa Menyelesaikan Kasus Penyakit Kesehatan

8 April 2022   10:29 Diperbarui: 8 April 2022   11:03 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin, banyak yang bertanya Apa itu penyakit menular? apa saja factor yang menyebabkan penyakit menular tersebut? Dan bagaimana cara untuk pencegahannya!


Jadi di sini saya akan memaparkan apa itu penyakit menular, melangsir data dari Peraturan Menteri Kesehatan NO 82 Tahun 2014 penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh agen biologi, Antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasite.


Penyakit menular ini dapat ditularkan dari dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Penularan yang langsung itu terjadi pada saat kuman yang terdapat pada orang sakit berpindah melalui kontak fiisk misalnya melalui udara pada saat bersin dan batuk ada juga yang melalui sentuhan dan ada juga yang melalui kontak dengan cairan seperti urine dan darah. Selain metode itu ada juga penyebaran melalui gigitan hewan atau dengan cairan tubuh hewan yang terkontaminasi dengan mikroorganisme penyebab penyakit tersebut.


Sedangkan penularan yang tidak langsung seperti menyentuh tiang besi, keran air, dan tombol lift yang sudah terkontaminasi oleh mikroorganisme. Kuman akan menginfeksi ketika sudah menempel ditangan dan jika anda menyentuh hidung, mata, dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh barang-barang tersebut.


Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyakit menular itu terjadi. Menurut ilmu epidemiologi, penyakit akan muncul akibat dari tiga unsur yaitu pertama, Agent, agent adalah mikroorganisme pathogen, parasite yang dapat menyebabkan penyakit. Kedua, Host/individu : orang yang menderita penyakit tersebut. Faktor-faktor dari dalam diri juga dapat berpengaruh timbulnya penyakit dan disebut factor resiko seperti jenis kelamin, usia, kkebalan tubuh dan perilaku. Ketiga, Environment : faktor lingkungan juga berpengaruh contonya kepadatan penduduk, iklim, keberadaan vektor, dan sanitasi. Factor-faktor ini yang mendukung akan terjadinya suatu penyakit.


Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit menular bisa diupayakan melalui kebiasaan hidup sehat. Di anatanya adalah tidak meludah sembarangan, selalu mencuci tangan setelah beraktivitas, tidak memakai peralatan pribadi bersamaan dengan orang lain, dan juga harus selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Di Indonesia sendiri angka kasus penyakit menular masih sangat tinggi. Menurut data Riskesdas tahun 2018 insidensi TB Paru yaitu 321 per 100.000 penduduk. Faktor banyaknya jumlah penderita TB dikarenakan rendahnya angka keberhasilan pengobatan dan dimana angka keberhasilan pengobatan TB ini pada tahun 2016 yaitu 75,4% dan di tahun 2017 meningkat menjadi 85,1%.  Sedangkan kemenkes menetapkan target minimal 88%. Penyakit TB Paru adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Mycobaterium tuberculosis. Ciri-ciri penyakit ini adalah batuk berdahak yang berlangsng seama lebih dari dua minggu.


Pada kasus HIV/AIDS di Indonesia kasusnya terus meningkat dari tahun ke tahun di tahun 2015 angka kasus HIV/AID sebanyak 30.935 kasus, 2016 sebanyak 41.250 kasus dan 2017 sebanyak 48.300 kasus. Dilangsir dari laman kemenkes.go.id HIV(Human Immunodeficiency Virus) ini adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kkebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Penderita HIV harus melakukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS, sedangkan penderita AIDS melakukan pengobatan ini agar tidak terjadinya berbagai komplikasi. HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), dan cairan vagina.


Pada kasus DBD (Demam Berdarah Deungue) di Indonesia jumlah kasus 68.407, pada tahun 2017 mengalami penurunan yang drastis dari tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti betina. Gejala umum yang sering terjadi adalah demam tinggi, sakit pada persendian, muncul bintik merah di kulit, trombosit turun drastis, serta perdarahan.


Pada kasus diare di tahun 2017 sebanyak 4.274.790 kasus dan di tahun 2018 mengalami peningkatan dengan jumlah kasus sebanyak 4.504.524 kasus. Berdasarkan data dari riskesdas tahun 2018 prevalensi di Indonesia prevalensi di Indonesia menurut seluruh kelompok umur adalah 6,8%  sedangkan pada balita sebanyak 11%. Menurut Kemenkes diare adalah salah satu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi pada tinja yaitu lebih lembek atau lebih cair dan ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih banyak dari biasanya.


kasus kusta di tahun 2019 jumlah penderita yang dilaporkan sebanyak 17.439 kasus dengan penderita baru kusta. Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium laprae. Penyakit ini menyerang kulit, saraf tepi, mukosa saluran pernafasan atas dan mata. Penyakit ini menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Insidensi penyakit malaria  di Indonesia pada tahun 2007 adalah 2,9% dan tahun 2013 adalah 1,9%.malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasite Plasomodium. Penyakit ini ditular melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi parasite tersebu. Gejala yang muncul jika terpapar yaitu demam, menggigil, sakit kepala, berkeringat banyak, lemas, pegal linu, gejala anemia atau kurang darah, mual dan muntah. Biasanya gejala ini akan muncul dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari dari setelah nyamuk itu mengigit. Angka prevalensi malaria tahun 2013 adalah 6,0%.


Penyakit hepatitis pada tahun 2013 (1,2%) dua kali lebih tinggi dibanding tahun 2007. Hepatitis menurut kemenkes adalah peradangan hati yang bias berkembang menjadi fibrosis (jaringan parut), sirosis, atau kanker hati. Adapun penyakit campak pada tahun 2011-2017 indonesia berhasil menunjukkan penurunan, dari 9,2 menjadi 5,6 per 100.000 penduduk. Namun pada tahun tahun 2015 mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2017 yaitu dari 3,2 menjadi 5,6 per 100.000 penduduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun