bucin' sangat populer digunakan dalam hubungan, terkadang saking bucinnya kita mau saja melakukan hal yang tidak rasional untuk menyenangkan pasangan.
Akhir-akhir ini kata ' Namun apakah hal tersebut bisa dinormalisasikan ? Saat ini terdapat luxury brand yaitu YSL (Yves Saint Laurent) sedang menyelenggarakan kampanye kesadaran tentang "abusive is not love". Kekerasan itu terdapat kategorinya yaitu ada kekerasan kata-kata (verbaly), kekerasan mental (mentally), dan kekerasan fisik (physically).Â
Kebanyakan orang hanya tahu bahwa yang termasuk kekerasan itu jika pasangan kita telah melakukan tindakan fisik seperti memukul atau menampar dan lainnya, namun ternyata mungucapkan kata-kata kasar atau bahkan mengabaikan pasangan kita itu sudah termasuk kekerasan dalam hubungan. Nah disini ada 9 tanda kekerasan dalam hubungan secara physical, emotional dan sexual yang wajib kamu ketahui.
1. Mengabaikan/Pembiaran (Ignoring)
Saat pasangan kita marah dan menggunakan kesempatan marahnya untuk mengabaikan kita (silent treatment) atau saat kita marah malah dia mengabaikan kita, maka itu termasuk tindakan kekerasan. Hubungan yang sehat itu akan memberikan kesempatan pasangannya untuk marah namun dalam konteks sewajarnya saja ya, karena marah juga termasuk hal yang naluriah dari manusia.
2. Pemerasan (Blackmailing)
Ketika kita menolak melakukan sesuatu namun pasangan kita malah mengancam akan meninggalkan kita atau bahkan akan menyebarkan sebuah rahasia yang kamu miliki maka itu termasuk tindakan kekerasan. Seharusnya sebuah hubungan yang baik itu akan membiarkan kita glow up dan membuat kita percaya diri ketika akan melakukan sesuatu yang kita inginkan bukan malah membatasinya.
3. Mempermalukan (Humiliating)
Meremehkan atau membuat kita tampil tidak percaya diri akibat ucapan yang menjatuhkan  harga diri kita sampai kita merasa malu dan tidak layak untuk dicintai. Malah seharusnya kita bisa lebih mengenal keunikan yang dimiliki pasangan kita bukan mecemoohnya karena sejatinya manusia itu diciptakan dengan karakter yang berbeda-beda.
4. Manipulasi (Manipulation)
Ketika pasangan kita dengan sengaja melakukan tindakan manipulatif atau memutar balikkan fakta agar kita mempertanyakan ulang pikiran kita sampai berfikir kita yang salah.Â
Contohnya ketika pasangan kita mengatakan "Aku gak bisa hidup tanpa kamu!" atau "Kamu cinta kan sama aku?!" itu merupakan tindakan manipulatif. Ini akan terjadi jika memiliki mindset:Â 'memiliki pasanagan itu lebih baik daripada tidak sama sekali' meskipun pasangan mereka itu toxic.Â
Dalam hubungan yang sehat kita akan saling berkompromi untuk bisa menyenangkan atau support satu sama lain tanpa menyudutkan sebelah pihak.
5. Cemburu (Jealousy)
Ini merupakan salah satu kekerasan dalam pasangan yang jarang disadari. Mencemburui atas segala hal yang dilakukan pasangan. Pasangan kita akan cenderung tidak suka jika kita terlibat dengan orang selain dia apalagi lawan jenis. Karena cemburu itu muncul dari ego kita yang lebih besar daripada rasa sayang kita terhadap pasangan. Memang cemburu itu adalah emosi yang natural namun tetap harus sewajarnya saja.
6. Kontrol (Control)
Dari cemburu yang berlebih, kontrol ini bisa muncul "Kamu gak boleh ini!" atau "Aku gak suka kamu gitu!". Pasangan akan cenderung mengatur hidup kita mulai dari kemana kita akan pergi sampai penampilan kita, yang akhirnya menyebabkan kita kesulitan untuk mengembangkan diri kita dan malah tidak bisa menjadi diri sendiri di depan pasangan kita.Â
Dalam menjalin hubungan kita diperbolehkan untuk memberikan pendapat atas dasar kepedulian kita terhadap pasangan namun tanpa adanya unsur pemaksaan ya, agar pasangan kita lebih nyaman.
7. Intrusi (Intrusion)
Ketika pasangan kita selalu mengintrusi keberadaan kita seperti "Kamu dimana?sama siapa? PAP dong!" atau bahkan sampai berani cek pesan pribadi dan meminta pasword media sosial mu, fix itu termasuk tidakan kekerasan, karena hubungan yang baik mereka akan menanamkan rasa percaya terhadap satu sama lain.
8. Isolasi (Isolation)
Karena intrusi dari pasangan yang berlebih, itu akan menimbulkan yang namanya mengisolasi atau memisahkan diri kita dari teman atau bahkan keluarga kita akibat perbuatan pasangan kita yang selalu melarang bertemu siapapun. Padahal dalam hubungan yang baik itu, satu sama lain akan senang jika pasangan kita memiliki quality time bersama keluarga bahkan temannya.Â
Memang secara naruliah ketika mereka saling mencintai pasti ingin menghabiskan waktu bersama namun tidak sampai meng-cut off hubungan dengan orang terdekat mereka.
9. Intimidasi (Intimidation)
Ketika pasangan kita membuat kita terimidasi dan selalu membuat kita takut jikalau kita meninggalkannya "Kamu gak bisa hidup tanpa aku!" atau "Kamu gak akan ketemu orang sepertiku lagi!", biasanya kata-kata itu menjadi senjata yang paling ampuh digunakan para pelaku kekerasan dalam hubungan untuk melemahkan pasangannya.Â
Karena dalam hubungan yang sehat mereka dibolehkan untuk bicara perihal apa yang janggal atau yang tidak enak dalam hubungannya, satu sama lain akan mendengarkan keluhan masing-masing dan mengevaluasinya.
Jadi diatas adalah tanda-tanda dari kekerasan dalam hubungan. Nah, apakah kalian atau orang disekeliling kalian pernah merasakannya atau bahkan saat ini terjebak dalam situsai diatas? Please jangan normalisasikan perbuatan-perbuatan diatas dan tinggalkan orang-orang yang membuat kamu tidak berkembang atau membuat kamu tersakiti.
Be aware of yourself, jangan buta karena cinta ya!
kamu sendiri yang tahu mana yang terbaik untuk diri kamu masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H